Tweeter.
Ratusan akun Twitter telah dibajak, diduga karena terjadinya perseteruan diplomatik antara Turki dan dua negara Eropa, Jerman dan Belanda.
Ratusan akun yang dibajak, termasuk akun milik selebritas hingga instansi pemerintah, merilis pelecehan anti-Jerman dan anti-Belanda dalam bahasa Turki.
Peristiwa itu terjadi sejak Selasa (14/3) malam waktu setempat.
Pembajakan akun Twitter tersebut merupakan aksi vandalisme internet terbaru yang timbul setelah ketegangan antara Turki dan mitra-mitranya di Eropa.
Ketegangan muncul setelah para politisi dari partai berkuasa Turki meminta izin berkampanye di Eropa menjelang referendum konstitusi bulan depan ditolak otoritas setempat dan lalu memicu kontroversi.
Akun Twitter milik Forbes, UNICEF, Duke University, Amnesty International dan Starbucks Argentina termasuk yang dibajak.
Juga akun mantan bintang tenis Jerman Boris Becker, dan akun resmi klub sepakbola Borussia Dortmund juga dibajak. Demikian dilansir kantor berita Jerman, DPA.
Pembajakan massal itu tidak berjalan lama, hampir semua akun yang dibajak tampaknya sudah kembali normal.
CEO Twitter Counter dalam pernyataan melalui surat elektronik, perusahaannya sedang menyelidiki masalah ini, disinyalir hal itu terjadi karena kelemahan program manajemen media sosial pihak ketiga, Twitter Counter, yang berpusat di Amsterdam.
(DPA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email