Pesan Rahbar

Home » » "Paus ke Mesir, Untuk Mempererat Hubungan Kristen dan Islam"

"Paus ke Mesir, Untuk Mempererat Hubungan Kristen dan Islam"

Written By Unknown on Sunday, 19 March 2017 | 22:48:00

Paus Fransiskus, akan kei Mesir.

Rencana kunjungan Pemimpin umat Katolik sedunia Paus Fransiskus ke Mesir pada 28-29 April mendatang dipandang sebagai cermin hubungan baik antara Kristen dan Islam.

Kunjungan itu, seperti diberitakan Sabtu (18/3), akan menjadi kesempatan bagi Paus untuk mempererat hubungan antarumat beragama di Mesir.

Warga Kristen di Mesir, yang sebagai besar pemeluk aliran Ortodok, jumlahnya mencapai 10 persen dari penduduk negara Arab Afrika yang mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Islam.

Seperti diberitakan Reuters, Paus dalam lawatan mendatang akan singgah di Kairo.

Seorang analis Vatikan dan juga penulis buku, John L. Allen, menilai, kedatangan Paus ke Kairo harus dijadikan kesempatan untuk mendukung dan membela umat Kristen yang kini terancam oleh ISIS di Sinai Utara.

Allen mencatat, serangan kepada kelompok minoritas Kristen Koptik di Mesir kian hari kian menjadi masalah yang kian memburuk.

Sehingga, menurut dia, kedatangan Paus memiliki arti penting dalam memberikan dukungan dan pembelaan bagi warga minoritas Kristen yang sedang tertindas.

Allen meyakini, kunjungan ini akan menyoroti upaya Vatikan dan Universitas Al-Azhar, sebagai pusat pendidikan terkemuka Islam, untuk menyatakan delegitimasi kekerasan dengan dalih agama.

Walaupun, Allen berharap, upaya yang dilakukan Paus seharusnya lebih dari itu.

“Kemitraan Paus dan Al-Azhar harus mampu memberikan desakan yang besar kepada negara dalam menjamin keselamatan warga Kristen di negara itu," tulis Allen yang dikutip laman Breitbart News.

“Jika tidak demikian, risikonya adalah rangkaian penganiayan yang dialami warga Kristen Mesir akan seperti tak diakui telah terjadi," sambung dia.

Breitbart News dalam pemberitaan awal bulan ini menyebut, kelompok teroris ISIS di Sinai Utara telah mendorong lebih dari 250 keluarga Kristen di Kota al-Arish, hijrah ke 13 provinsi lain.

Serangkaian serangan brutal kepada warga Kristen di sana memicu laju pengungsian tersebut.

Samir Khalil Samir, seorang Profesor Studi Islam di the Pontifical Oriental Institute di Roma, kepada Radio Vatikan mengungkapkan bahwa para teroris ISIS berniat "membersihkan" seluruh semenanjung Sinai dan menjadikannya sebagai daerah pendudukan baru.

Hal itu harus dilakukan ISIS sejak para teroris itu kehilangan kendali di Suriah dan Irak, dan kemudian melarikan diri ke Sinai demi melanjutkan perlawanan mereka.

(Breitbart-News/Reuters/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: