Menurut pandangan Novel Bamukmin, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) didorong segera meninggalkan simbol-simbol keislaman apabila benar DPP PPP kubu Romahurmuzy (Romi) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
"Masya Allah PPP sudah berubah sebagai partai murtad, fasiq dan munafik apabila benar DPP PPP Romi dukung Ahok-Djarot di putaran dua. PPP harus mencopot simbol-simbol keislamannya," kata Wakil Ketua Adovokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habib Novel Bamukmin saat dihubungi, Senin (27/3).
Menurut Novel, seharusnya Romi Cs paham bahwa dalam Al Quran terdapat 23 ayat yang mengatur umat Islam dilarang memilih pemimpin non muslim.
"Kalau PPP masih membawa simbol-simbol Islam, sama saja mereka mengajak umat Islam menjadi murtad secara politik, hukum positif dan agama," tegas Novel.
Pernyataan itu disampaikan Novel menanggapi rencana PPP kubu Romi menggelar deklarasi dukung Ahok-Djarot. Rencana awal, deklarasi akan dilakukan di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Minggu (26/3) siang, yang dihadiri pengurus DPC dan DPW PPP DKI Jakarta.
Namun Ketua DPC PPP Jakarta Utara, M Yunus menyampaikan permintaan maaf atas ditundanya pelaksaan deklarasi dukungan pada Ahok-Djarot.
"Kami dari pengurus DPC dan DPW PPP mohon maaf sebesar-besarnya atau penudaan deklarasi, berhubung karena ada beberapa hal diantaranya memang ada acara teknik yang kami tidak bisa hindari," kata Yunus.
Yunus mengatakan, deklarasi dukungan ini akan dijadwal ulang. Namun, dirinya belum bisa memastikan waktu dan harinya.
(RMOL/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email