Viktor Poznikhir - Deputy Chief the Main Operations Directorate of the General Staff.
Staf Jenderal Rusia menyatakan Selasa (28/3) bahwa sistem pertahanan rudal yang dikerahkan oleh AS akan memprovokasi perlombaan senjata baru.
Menurut Wakil Komandan Operasi Direktorat Staf Jenderal Viktor Poznikhir, pengerahan akan menghancurkan sistem keamanan internasional, menambahkan bahwa AS ingin mengkontrol dengan menghalangi Rusia dan Cina.
“Pertahanan rudal balistik adalah simbol untuk membangun kapasitas aset rudal di dunia dan dengan demikian memprovokasi perlombaan senjata baru,” kata Poznikhir pada Konferensi Perlucutan Senjata di Jenewa.
Pada bulan Juli 2016, Washington dan Seoul mencapai kesepakatan untuk menempatkan sistem Terminal High Altitude Wilayah Pertahanan (THAAD) AS di Korea Selatan. Pada awal Maret, pengerahan THAAD dimulai dalam menanggapi tes rudal balistik Korea Utara.
Sistem ini dirancang untuk mencegat rudal balistik pendek, medium dan menengah pada ketika memasuki jangkauan terminal.
Baterai THAAD terdiri dari enam peluncur diatas truk, 48 pencegat, kontrol mobile dan pusat komunikasi dan radar AN / TPY-2.
Sebelumnya kepala Departemen Luar Negeri Rusia untuk Non-Proliferasi dan Pengendalian Senjata Mikhail Ulyanov menyatakan bahwa Rusia dan China meningkatkan kerja sama keamanan di tengah penyebaran sistem pertahanan rudal AS di Korea Selatan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email