Mahmoud Ahmadinejad. (Foto: Shutterstock)
Popularitas Rouhani menjelang pemilu terdongkrak setelah dia berhasil mencapai kesepakatan dengan negara Barat terkait sanksi proyek nuklir.
Rabu (12/4/2017) waktu setempat, mantan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad secara mengejutkan mendaftarkan dirinya sebagai kandidat calon presiden pada pilpres bulan depan.
Sebelumnya, Ahmadinejad mengatakan dirinya tidak akan maju dalam pemilihan presiden setelah dinasihati pemimpin AGung Iran Ayatollah Ali Khamenei. Waktu itu, Ahmadinejad bilang dirinya akan mendukung wakilnya saat masih menjabat, Hamid Baghaie yang juga sudah mendaftarkan dirinya.
Sebelumnya, Ayatollah Ali Khamenei meminta Ahmadinejad tak maju dalam pemilu presiden tahun depan. Hal ini disebut-disebut dilakukan untuk memenangkan presiden incumbent Hassan Rouhani.
Ahmadinejad memang belum blak-blakan menyatakan keinginannya maju dalam pilpres Iran. Namun, dalam pidatonya di depan publik belum lama ini, ada kesan dirinya ingin kembali terjun ke politik.
"Dia (Ahmadinejad) datang kepada saya, dan saya bilang jangan mencalonkan. Menurut saya ini bukan lagi kepentingan politiknya," kata Khamenei.
"Ini (jika Ahmadinejad maju) akan menciptakan oposisi yang bipolar dan sangat berbahaya," lanjutnya.
Seperti diketahui, popularitas Rouhani menjelang pemilu terdongkrak setelah dia berhasil mencapai kesepakatan dengan negara Barat terkait sanksi proyek nuklir.
Sementara itu, kandidat kuat capres lainnya, Komandan Garda Revolusi Qassem Solemaini juga telah membatalkan niatnya mencalonkan diri di pemilu mendatang. Seperti diketahui, Qassem merupakan pemimpin militer Iran yang sukses membungkam perlawanan ISIS di Irak dan Suriah.
(AFP/Suara/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email