Pesan Rahbar

Home » » Imam Khamenei: Gentar Terhadap Gertakan Musuh Adalah Awal Kemalangan

Imam Khamenei: Gentar Terhadap Gertakan Musuh Adalah Awal Kemalangan

Written By Unknown on Friday 21 April 2017 | 22:13:00

Ayatullah Sayyed Imam Ali Khamenei, Leader of Islamic Ummah and Oppressed People.

Imam Ali Khamenei dalam pertemuan dengan para komandan dan satuan dari empat angkatan militer yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Tentara juga menuturkan, “Tentu saja Sistem Republik Islam dan Bangsa Iran punya banyak titik kuat. Dan karena titik-titik kuat itulah bangsa ini tetap bermartabat dan mampu menanggulangi berbagai konspirasi sejak awal Revolusi Islam sampai saat ini. Titik-titik kuat mereka menakjubkan dan lebih banyak daripada titik lemahnya, baik dari sisi kuantitas maupun dari sisi kualitas.”

Beliau menjelaskan bahwa salah satu titik kuat dan menonjol Bangsa Iran ini adalah mental berani dan bertahan terhadap gertakan serta cibiran negara-negara adidaya. Beliau mengatakan, “Salah satu keahlian negara-negara agresor untuk menakut-nakuti bangsa dan negara lain serta memaksa mereka untuk patuh memenuhi kepentingan ilegalnya adalah gertakan dan pamer keangkuhan.”

Ayatullah Uzma Khamenei mengatakan, “Kondisi terburuk sebuah negara adalah ketika para pejabatnya takut pada gertakan musuh. Karena, itu akan membuka pintu bagi musuh untuk masuk, melanggar dan melampaui batas.”

Beliau menambahkan, “Bahwa urusan negara harus diatur dengan akal, tadbir, dan hikmat adalah sesuatu yang sangat jelas. Tapi, tadbir dan hikmat ini harus dibarengi dengan keberanian.”

Pemimpin Revolusi Islam menegaskan, “Gentar terhadap gertakan musuh dan gemetar menghadapi cibiran adidaya adalah awal kemalangan.”

Beliau menambahkan, “Kalau pun orang mau takut, tidak apa-apa, tapi jangan takut atas nama Bangsa. Karena Bangsa Iran bertahan.”

Beliau menunjukkan berbagai konspirasi sejak awal Revolusi Islam sampai sekarang dan mengatakan, “Seandainya prinsip Republik Islam dan Bangsa Iran sejak awal adalah takut kepada negara-negara adidaya dan mundur di hadapan mereka, maka sekarang tidak ada lagi sisa dan tanda dari Iran atau Irani.”

Pemimpin Revolusi Islam menegaskan, “Musuh, baik itu Amerika atau lebih besar daripada Amerika, tidak akan bisa berbuat apa pun di hadapan sistem yang tersambung dengan rakyatnya, mencintai bangsanya, dan bangsanya juga mencintai sistem itu serta resisten terhadap musuh.”

Wali Faqih Zaman mengingatkan bahwa permusuhan negara-negara adidaya yang semena-mena khususnya AS terhadap Bangsa Iran adalah fakta yang tidak bisa diragukan. Beliau mengatakan, “Salah ketika sebagian orang mengatakan bahwa mereka cocok dengan si fulan dan mereka akan memperhitungkan kemudahan-kemudahan bersama dia. Karena permusuhan mereka sejak zaman Imam Khumaini ra dan sepeninggal beliau serta pada periode pemerintah yang silih berganti dengan corak yang berbeda-beda tidak pernah berkurang, apalagi berhenti.”

Beliau menegaskan agar kekuatan dan pertahanan Bangsa Iran terhadap gertakan AS dan sebagian negara Eropa terus dipelihara. Beliau mengatakan, “Bagian penting dari kelanjutan pertahanan dan keberanian terhadap musuh adalah tanggungjawab angkatan bersenjata, bagian penting lainnya tanggungjawab para ekonom dan sektor kebudayaan serta pendidikan, terutama mereka yang menjabat di bidang ilmu pengetahuan dan penelitian.”

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: