Barang siapa yang pada bulan Rajab masih belum dapat membentuk dirinya dan pikirannya masih belum bersih maka kelak pada bulan Sya’ban tidak dapat menjadikan dirinya bersama Imam Zaman afs.
Shabestan News Agency, dalam sebuah ceramahnya di Masjid Jamkaran, Hujjatul Islam Muhammad Baqir Haidari menjelaskan tentang melewati bulan Rajab ini dengan cara membentuk diri, penyucian jiwa, menghiasi diri dengan akhlaq yang baik, dan menghilangkan segala keburukan dalam diri.
Dengan demikian bulan Rajab merupakan momen yang sangat tepat untuk menghilangkan dan mengkosongkan diri dari kecenderungan terhadap dosa dan keburukan setan, dan salah satu cara untuk menghilangkan was-was setan yang ada dalam diri ialah dengan banyak beristighfar dan berpuasa di bulan Rajab ini.
Dan melalui kedua cara tersebut manusia dapat juga menyelamatkan dirinya dari kecenderungan terhadap dosa dan perbuatan-perbuatan sehari-sehari yang dapat mengarahkan diri kepada perbuatan setan.
Pada hakikatnya, sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat bahwasanya beristighfar dapat menyucikan semua dosa-dosa yang telah dilakukan seseorang, namun maksud dari beristighfar di sini sebagaimana yang dikatakan Imam Ali as bahwasanya orang yang bertaubat dan beristighfar tersebut jangan sampai mengulangi dosa-dosa yang telah ia lakukan.
Lebih lanjut, Hujjatul Islam Haidari menuturkan, taubat dapat membuka pintu-pintu langit dan Allah swt akan menurunkan hujan rezeki materi dan juga maknawi, begitu juga Allah swt akan memberikan kecukupan dan anak-anak yang saleh kepada orang yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.
Selain itu, bulan Sya’ban merupakan bulan untuk bersatu dengan Imam Zaman afs, dan barang siapa yang pada bulan Rajab masih belum dapat membentuk dirinya dan pikirannya masih belum bersih maka kelak pada bulan Sya’ban tidak dapat menjadikan dirinya bersama Imam Zaman afs, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email