Harian Arabi21 Mesir dengan memublikasikan sebuah pembahasan tentang musabaqoh internasional al-Quran negara ini menulis, kementerian wakaf Mesir tidak mengundang Iran, Turki, dan Qatar dalam musabaqoh ini, sementara para delegasi dari Amerika, Rusia, dan bahkan Ukraina, dan Myanmar hadir dalam kompetisi tersebut.
Menurut laporan IQNA, acara pembukaan musabaqoh internasional al-Quran Mesir ke-24 diselenggarakan Sabtu (8/4) di Kairo, sementara kementerian wakaf Mesir untuk tiga tahun berturut-turut dalam sebuah kinerja yang betul-betul politik dan melanggar dasar dan pokok-pokok al-Quran, tidak mengudang sejumlah delegasi negara Iran, Qatar, dan Turki untuk hadir dalam musabaqoh tersebut.
Kementerian wakaf Mesir tidak mengundang para delegasi Qatar dan Turki dalam musabaqoh dengan dalih dukungan terang-terangan mereka terhadap kelompok Ikhawanul Muslimin, namun kementerian tahun ini tidak memberikan justifikasi tentang tidak diundangnya negara Iran dalam kompetisi tersebut, meski tahun sebelumnya kementerian wakaf Mesir mengklaim tidak mengundang Iran dalam musabaqoh tersebut dikarenakan sikap permusuhan negara ini kepada pemerintah Mesir.
Sementara itu para delegasi Mesir setiap tahunnya hadir dalam musbaqoh internasional al-Quran wakaf dan musabaqoh internasional al-Quran para mahasiswa muslim Iran dan Iran sama sekali tidak mengkaitkan musabaqoh dan aktivitas-aktivitas Qurani dengan masalah-masalah politik.
Tentunya mengkaitkan fenomena yang bernama al-Quran dengan isu-isu palsu politik merupakan sebuah kinerja yang tak terpuji dan tak patut, karena dasar dan ajaran-ajaran al-Quran adalah persatuan dan juga menjauhi perpecahan dan konflik.
Demikian juga, wakaf Mesir mengambil keputusan…sementara masyarakat Qurani negara ini cinta dan sangat gemar dengan para qori Iran dan sudah pasti kehadiran para qori Iran menyebakan pengkayaan musabaqoh ini.
Dalam hal ini, harian Mesir Arabi21 yang termasuk salah satu harian oposisi pemerintah Mesir dan menyebut Abdul Fattah as-Sisi sebagai presiden negara kudeta, dengan memublikasikan sebuah laporan tentang musabaqoh dan dalam sebuah Twitter dengan konten Wakaf Mesir, mengenyampingkan Iran, Turki, dan Qatar menulis, kementerian wakaf Mesir untuk tiga tahun berturut-turut enggan mengirim undangan untuk Iran, Qatar, dan Turki.
Dalam laporan harian tersebut dikemukakan, kementerian wakaf Mesir mengenyampingkan para delegasi negara-negara Islam, sementara dalam musabaqoh ke-24 ini, para kompetitor dari negara Rusia, Amerika, Arab Saudi, India, dan bahkan Myanar serta Ukraina hadir.
Harian Arabi21 lebih lanjut menulis, demikian juga wakaf Mesir mengenyampingkan negara-negara tersebut, sementara pada pekan-pekan mendatang diselenggarakan musabaqoh internasional al-Quran di Iran dan Turki.
Acara pembukaan musabaqoh internasional al-Quran Mesir ke-24 diselenggarakan Sabtu (8/4) di Kairo dan Muhammad Mukhtar Jum’ah, menteri wakaf Mesir lewat pidato dalam acara ini mengabarkan program-program sampingan seperti penyelenggaraan seminar dan pertemuan dialog dan kunjungan tempat-tempat sejarah dan kebudayaan negara ini untuk para partisipan.
Dalam hal ini, diputuskan akan diselenggarakan dua seminar dengan topik Akhlak dalam al-Quran, dan bahaya tendensi kelompok-kelompok ekstrem untuk individu dan sosial.
Musabaqoh internasional al-Quran Mesir ke-24 diselenggarakan dalam empat jurusan, hafalan dan tafsir seluruh al-Quran, hafalan seluruh al-Quran disertai dengan pemahaman makna kata-kata dan tafsir ayat-ayat jihad khusus para kompetitor negara-negara berbahasa Arab, hafalan dan tajwid seluruh al-Quran khusus para kompetitor negara-negara non bahasa Arab dan hafalan seluruh al-Quran dan memahami kata-kata al-Quran khusus para kompetitor Mesir dan warga yang bermukim negara ini, yang berumur di bawah 12 tahun.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email