Pesan Rahbar

Home » » Fatwa Pesantren: Diperbolehkan dan Berhak Menolak Ceramah-Ceramah Provokatif Seperti Rizieq FPI

Fatwa Pesantren: Diperbolehkan dan Berhak Menolak Ceramah-Ceramah Provokatif Seperti Rizieq FPI

Written By Unknown on Monday, 8 May 2017 | 14:22:00

Ini dia daftar pihak-pihak yang melaporkan Rizieq Shihab. Sebagian besar berdasar pada pidatonya yang selalu menyebarkan ujaran kebencian dan potensial untuk menimbulkan konfik di antara masyarakat. Semoga lekas 'terpanah' ya si Rizieq ini.

Hasil Bahtsul Masail tentang hukum penolakan tokoh provokatif, adu domba dan mengancam persatuan, di PP Al Falah Ploso Kediri.


Deskripsi Masalah:

Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa.

Sebagai warga negara Indonesia, kita harus dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari.

Yakni dengan hidup saling menghargai antar sesama warga negara tanpa memandang suku, bangsa, agama, bahasa, adat istiadat warna kulit dan sebagainya.

Dengan semangat nasionalisme yang kuat, banyak orang yang ingin mempertahankan kebhinneka tunggal ikaan dengan berbagai cara.

Bahkan baru-baru ini, ada sekelompok orang yang menolak kedatangan salah satu tokoh Islam, yakni Habib Riziq Shihab beserta rombongannya, untuk menghadiri tabligh akbar di suatu daerah. Mereka beralasan Habib Riziq Shihab dianggap sebagai orang yang menebarkan fitnah, mengadu domba dan memecah belah umat, yang bisa mengakibatkan hancurnya kebhinnekaan Indonesia.


Pertanyaan:

a. Bagaimana hukumnya menolak kedatangan tokoh muslim di suatu daerah?


Jawaban :

a. Tidak diperbolehkan. Sebab setiap warga negara berhak untuk datang dan memasuki seluruh wilayah di negaranya.

Mengenai tujuan kedatangannya adalah tabligh atau ceramah, yang kemudian disinyalir menimbulkan hal-hal yang provokatif seperti tindak anarkis, menghina pemerintah, memecah belah persatuan dan lain-lain MAKA BOLEH/BERHAK MENOLAK menggagalkan ceramahnya dan harus dikoordinasikan kepada pihak yang berwenang.


REFERENSI:

1. Tasyri’ Al Janaiy Juz 1, hal 335 4. Ihya’ Ulumiddin Juz 2, hal 331
2. Qurrotul ‘Ain Bi Fatawi Ulama’l Haromain
Juz 1 hal. 275
3. Al Imamah Al ‘Udhma Juz 1 Hal. 7
5. Ihya’ Ulumiddin Juz 2, hal 327
6. Al Fatawi Al Kubro Libni Taimiyah Juz 6, hal
392
7. Buraiqoh mahmudiyah Juz 4 hal. 270
1 . التشريع الجنائي في اإلسالم – )ج 1 / ص 335)
: إبعاد المجرمين: يخت
ثانيا لف حكم اإلبعاد بحسب ما إذا كان الشخص من أهل دار اإلسالم أو من أهل دار الحرب: إبعاد المسلمين ً
تعتبر وحدة واحدة، وتسمى دار اإلسالم. ويترتب على اعتبارها وحدة واحدة أنه ال
والذميين: رأينا فيما سبق أن بالد المسلمين جميعاً
م إسالمي آخر غير اإلقليم الذي يقيم فيه أصالً يجوز منع المسلم أو الذمي من دخول أي إقلي . واألصل في الشريعة اإلسالمية أنه ال يجوز
إبعاد المسلم أو الذمي عن دار اإلسالم، ألن نفي المسلم عن دار اإلسالم يعرضه للفتنة، ويؤدي به إلى الهلكة، ويحول بينه وبين إظهار
شعائر الدين، وألن نفي الذمي عن دار اإلسالم مناقض لعقد الذمة. ويترتب على اعتبار بالد المسلمين وحدة واحدة، وعلى عدم جواز

(Gerilya-Politik/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: