Imam Jamaah Masjid al-Aqsa, Hujjatul Islam wal Muslimin Husein Ibrahimi mengatakan bahwa masjid serta pusat budaya pada masjid merupakan pusat-pusat penting yang mampu menjawab keraguan dan syubhat masalah akidah dan politik. Karena itu masjid harus menjadi perhatian penting dengan amal-amal ibadah, termasuk persoalan politik.
Husein Ibrahimi pada wawancaranya dengan dengan wartawan Shabestan News Agency bagian al-Quran dan pengetahuan mengatakan bahwa sebelum terjadinya revolusi Islam Iran, masjid-masjid merupakan pusat-pusat yang melaluinya Imam Khumaini melakukan revolusi.
Dan setelah terjadinya revolusi Islam Iran, tambah Ibrahimi, masjid-masjid juga merupakan pusat tabligh Islam serta tabliqh untuk berjihad dalam peperangan yang dipaksakan terhadap pemerintahan Islam yang berlangsung selama delapan tahun. Masjid merupakan pusat untuk memberikan dukungan rohani bagi para pejuang dimana secara statistik menegaskan bahwa 90 persen dari para syuhada serta yang luka-luka serta cedera akibat perang merupakan orang-orang yang dulunya memanfaatkan masjid-masjid.
Imam Jamaah Masjid al-Aqsa ini menambahkan bahwa tidak ada tempat lebih afdhal dari masjid selaku tempat yang mampu membersihkan rohani dan maknawi. “Shalat di masjid bukan saja memiliki pahala namun juga bisa memperoleh ilmu-ilmu agama serta pengetahuna al-quran serat hadist-hadist ahlulbait as. Termasuk juga agenda-agenda budaya, terutama masala politik yang harus dipertegaskan di masjid,” jelas Ibrahimi sembari menyebutkan bahwa Rasulullah saw juga menggunakan masjid dalam membicarakan masalah-masalah politik.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email