Menlu Iran, Mohammed Zarif
Menteri Iran juga merujuk pada kesepakatan pertahanan hampir $ 110 miliar yang ditandatangani antara Washington dan Riyadh pada hari Sabtu.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Presiden AS Donald Trump merasa nyaman dengan Saudi dan memfitnah Iran untuk diberi susu kerajaan untuk melakukan semua hal.
Mohammad Javad Zarif menyerang balik Trump lewat cuitan sindiran di Twitter bahwa Trump menyerang Iran yang menjadi "benteng demokrasi dan moderasi".
"Iran—fresh from real elections—attacked by @POTUS in that bastion of democracy & moderation. Foreign Policy or simply milking KSA of $480B?", sindir Zarif dalam pesan yang diposting di akun Twitter resminya pada Senin, 23/05/17.
"Iran – yang baru saja selesai menggelar pemilihan presidennya – diserang oleh @POTUS, (akun Twitter Donald Trump), di benteng demokrasi dan moderasi. Hal itu sebagai kebijakan luar negeri atau pemerasan 480 miliar dollar AS terhadap KSA? (Kerajaan Arab Saudi)" kicau Zarif.
Ucapan tersebut oleh Zarif sebagai tanggapan atas ucapan anti-Tehran Trump di Riyadh.
Dalam pertemuan di Riyadh, Trump sama sekali tidak menyinggung pelanggaran HAM di Saudi atau negara-negara Teluk lainnya.
Menteri Iran juga merujuk pada kesepakatan pertahanan hampir $ 110 miliar yang ditandatangani antara Washington dan Riyadh pada hari Sabtu. Kesepakatan itu diperkirakan mencapai $ 350 miliar selama 10 tahun, ditambah serangkaian kesepakatan lainnya. Arab Saudi adalah klien terpenting dari agen senjata AS dan sekutu utama Washington di Timur Tengah.
Trump menggambarkan visinya untuk hubungan AS-Muslim dihadapan 50 pemimpin negara-negara Muslim yang menghadiri "Arab Islamic American Summit" di ibukota Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, Trump meminta semua negara untuk bekerja untuk mengisolasi Iran dan menuduh Tehran memicu konflik sektarian dan teror.
"Selama berpuluh-puluh tahun Iran telah meniup api konflik sektarian dan teror," kata Trump.
"Iran adalah pemerintah yang berbicara terang-terangan mengenai pembunuhan massal, bersumpah menghancurkan Israel, kematian untuk Amerika, dan menghancurkan banyak pemimpin dan negara di ruang ini," kata Trump.
Ini jelas bentuk kemunafikan mencolok, karena ulama-ulama yang didukung Saudi secara terbuka berkhotbah dan mempraktikkan Wahabisme, sebuah ideologi Takfiri yang mengilhami munculnya teroris di seluruh dunia, termasuk ISIS dan kelompok teroris Takfiri lainnya.
Doktrin kolot Wahabisme menyatakan orang-orang dari agama lain adalah "kafir" sebagai dalih pembenaran atas eksekusi mereka.
(IRNA/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email