Donald Trump and Saudi Arabia's King Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Zionis Israel telah menyuarakan kekhawatiran tentang kemampuan untuk mempertahankan "sisi kualitatif militernya" di Timur Tengah setelah paket senjata senilai $ 110 miliar ditandatangani antara AS dan Arab Saudi di akhir pekan.
Rezim Zionis Israel menyuarakan kekhawatiran tentang kemampuan untuk mempertahankan kualitatif militernya di Timur Tengah setelah paket senjata senilai $ 110 miliar ditandatangani antara AS dan Arab Saudi di akhir pekan lalu.
"Arab Saudi adalah negara yang bermusuhan, dan kita harus memastikan bahwa kekuatan militer kualitatif Israel tetap dipertahankan," kata Menteri Energi Yuval Steinitz seperti dikutip media Israel, Senin (22/5).
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Riyadh akan menerima senjata senilai $ 110 miliar, dan setidaknya $ 350 miliar dalam 10 tahun ke depan, yang oleh Steinitz sebut sebagai masalah yang benar-benar pasti akan menyusahkan kita.
Menteri tersebut mengindikasikan, AS tidak berkonsultasi dengan Israel sebelum menandatangani kesepakatan senjata besar tersebut.
"Ratusan juta dolar dalam transaksi senjata adalah sesuatu yang harus kita terima penjelasannya," katanya.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer via Twitter mengatakan, bahwa kesepakatan tersebut merupakan "kesepakatan senjata terbesar dalam sejarah AS."
Seorang pejabat senior Gedung Putih juga mengatakan kesepakatan senjata itu tidak akan mengancam kualitatif militer Israel di Timur Tengah.
Sementara Departemen Luar Negeri AS mengatakan kesepakatan besar tersebut akan mencakup lima area spesifik, termasuk tawaran pelatihan dan dukungan ekstensif untuk memperkuat kemitraan dan persenjataan tentara Saudi.
Paket tersebut mencakup tank, artileri, pengangkut personel lapis baja, dan helikopter serta kapal perang, helikopter, kapal patroli, dan sistem senjata terkait.
Juga termasuk rudal Patriot dan Sistem Pertahanan Anti-Rudal Pertahanan Ketinggian Tingkat Tinggi (THAAD), yang baru-baru ini ditempatkan oleh AS di Korea Selatan.
Menteri Intelijen Israel Yisrael Katz mengatakan, kesepakatan senjata AS-Saudi harus sesuai dengan "koalisi regional di bawah kepemimpinan Amerika untuk memblokir dan mendorong mundur Iran.
"Pada saat yang sama, kekuatan kualitatif militer Israel harus dijaga," katanya.
(Hareetz/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email