Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mendesak pimpinan pemerintahan Myanmar untuk segera mengakhiri kekerasan kaum biksu budha terhadap hak masyarakat muslim di kawasan Rohingya, negera itu.
Shabestan News Agency, sebagaimana dilaporkan Guardian menyebutkan bahwa perwakilan PBB untuk urusan Hak Asasi Manusia Yanghee Lee di Myanmar meminta presiden negara itu untuk bisa menghentikan serangan permusuhan terhadap hak asasi masyarakat muslim di Myanmar.
Yanghee Lee mendesak Myanmar untuk menahan diri dari kekerangan atas nama agama yang dilakukan oleh para pengikut agama budha. Dia meminta kepada presiden negara itu untuk lebih pro aktif dalam menyelesaikan persoalan yang menimpa minoritas tersebut.
Ratusan keluarga dari Myanmar ini dilaporan telah mengungsi melarikan diri ke negara-negara perbatasan disebabkan oleh ketakutan terhadap serangan kaum budha. Beberapa dari mereka telah kabur ke Bangladesh, beberapa lainnya ke India, Cina dan Thailand. Para keluarga ini yang berada pada tenda tenda pengungsian terdesak akan kebutuhan dasar untuk kehidupannya.
Dunia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap nasib puluhan ribu para pengungsi Rohigya di Myanmar yang kabur akibat kekerasan tersebut. Kekerasan yang terang benderang terhadap minoritas muslim itu dialami oleh anak-anak, wanita, orang tua meliputi penyiksaan, pembunuhan, pembakaran perkampungan, dan lain sebagainya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email