Beit al-Quran (Rumah al-Quran) sebuah koleksi multi fungsi dengan tujuan penjagaan dan pameran seni Islam, yang didirikan di kawasan Hoora, Manama, pada tahun 1990 M dan dikarenakan mencakup sebuah museum naskah tulisan tangan al-Quran, maka dianggap sebagai salah satu museum Islam paling terkenal di dunia.
Menurut laporan IQNA, Beit al-Quran adalah sebuah pusat yang didirikan pada tahun 1990 guna menyimpan sejumlah naskah tulisan tangan al-Quran dan karya-karya berharga Islam di Manama, Bahrain.
Ide pendirian markas budaya ini, yang sekarang menjadi tempat lalu lalang sejumlah peneliti ilmu Islam, untuk pertama kalinya dipaparkan pada tahun 1984 oleh Abdul Latif Jassim Kanoo, yang memiliki koleksi langka naskah tulisan tangan al-Quran dan dibuka pada tahun 1990 dengan sokongan dan bantuan pelbagai kelompok Bahrain dan sebagian negara-negara Arab.
Auditoirum Utama Beit al-Quran
Beit al-Quran dengan koleksi berharga karya-karya Islam, mengingatkan pada Baitul Hikmah Baghdad, yang dibangun pada tahun 786 oleh Abu Ja’far al-Manshur, khalifah Abbasiah dan Darul Hikmah Kairo, yang dibangun oleh al-Hakim Bi Amrillah, khalifah Fatimiyah.
Koleksi ini memiliki sebuah museum yang mencakup banyak sekali naskah tulisan tangan al-Quran dan karya-karya berharga Islam, yang dianggap sebagai museum Islam tersohor di dunia.
Beit al-Quran mencakup tiga ruang penting, yang meriwayatkan tanggal penulisan al-Quran dari awal penyusunan sampai era sekarang.
Auditorium pertama Mekah al-Mukarromah: mencakup naskah-naskah al-Quran tulisan tangan dari abad pertama sampai enam Hijriah, yang ditulis dengan khat Kufah pertama dan khat ini populer dengan khat tanpa titik. Sejumlah naskah dijilid dengan kulit dan selain mushaf-mushaf ini, juga terlihat koleksi-koleksi langka al-Quran tulisan tangan era awal Islam. Di auditorium Mekah juga terlihat naskah al-Quran kecil, yang kemungkinan ditulis oleh Zaid bin Tsabit, penulis wahyu dan salah seorang sahabat Rasulullah (Saw). Seluruh naskah al-Quran bagian ini meriwayatkan tanggal penulisan al-Quran dari awal dan juga tanggal pemberian titik dalam khat Arab.
Auditorium kedua Madinah al-Munawwaroh: di bagian museum ini, menyimpan koleksi naskah-naskah al-Quran langka dan sebagian bahkan sangat langka sekali, yang kemungkinannya hanya ada di sebagian museum-museum penting dunia. Koleksi al-Quran yang ditulis di Syiraz Iran termasuk naskah al-Quran terindah, dari aspek keindahan lukisan, penulisan, dan khat, serta pokok-pokok penulisan, koleksi al-Quran India terkait masa Mongol, naskah kuno al-Quran Kashmir, utara Afrika yang mencakup Maroko, Aljazair, dan Tunisia, al-Quran khat Turki terkait era Ottoman, dan koleksi al-Quran dari negara-negara Arab seperti Mesir, Suriah, dan Lebanon juga terlihat di bagian ini.
Auditorium ketiga Quds al-Syarif: mencakup naskah khat al-Quran kuno, yang semisalnya setiap alineanya dimulai dengan huruf alif. Atau mushaf lainnya yang yang dibedakan dengan kalimat jelas dan di setiap halaman dan untuk mempermudah dalam urusan menghafal al-Quran.
Di bagian ini ditemukan sejumlah al-Quran dengan panjang satu meter setengah dan al-Quran satu halaman. Demikian juga al-Quran tulisan tangan terbesar dan terkecil, penulisan terkecil al-Quran dan Asmaul Husna di atas biji beras, kacang-kacangan, wijen, dan halaman juz-juz al-Quran termasuk karya lain yang ada di bagian ini.
Perbendaharaan yang Ada di Museum Ini
Sebuah halaman Al-Quran dengan khat Kufi
Koleksi naskah khat al-Quran Beit al-quran termasuk koleksi terpenting dunia. Koleksi besar ini mencakup karya kaligrafi berharga dari abad pertama Hijriah (7-8 M) sampai masa kontemporer dan dari semua kawasan dunia Islam, seperti Cina sampai Spanyol Andalusia.
Sebuah halaman Al-Quran dengan kulit tipis
Naskah pertama al-Quran yang ditulis pada masa Utsman bin Affan dalam bentuk mushaf; naskah pertama al-Quran yang dicetak pada tahun 1694 M di Jerman; naskah terjemahan al-Quran terkuno dalam bahasa Inggris di Swiss pada tahun 955 H; mushaf terbesar dunia, yang ditulis pada abad ke-18 Masehi dengan khat Nasakh di India dan sejumlah mushaf kecil yang hanya bisa dilihat melalui kaca pembesar, termasuk karya-karya berharga yang disimpan dalam museum ini.
Naskah Al-Quran terbesar yang ada di museum ini
Dalam museum ini, demikian juga terdapat sejumlah naskah khat Iran terkait abad keenam belas Hijriah, yang mana ayat-ayatnya ditulis dengan bentuk persegi dan dengan khat Nasakh dan Tsulus, yang dapat dibaca dari empat arah.
Masjid
Di komplek Beit al-Quran Manama demikian juga, terdapat masjid dengan kapasitas 150 jamaah salat.
Kubah kaca masjid ini, yang mana termasuk kubah terbesar dunia didesain oleh Ahmad Mustafa, kaligrafer Mesir dan ditulis surah At-Taubah ayat 18 dan bentuk-bentuk geometris.
Mihrab biru dan keramik masjid ini juga dibangun pada tahun 1984 oleh seorang seniman ahli keramik Turki dan dihiasi dengan surah Al-Baqarah ayat 255 (ayat Kursi).
Penyelenggaraan salat Subuh dan salat Tarawih pada bulan suci Ramadhan dan lantunan al-Quran oleh para qori dunia Arab dan negara-negara Islam setelah penyelenggaraan salat termasuk aktivitas masjid ini.
Perpustakaan Furqan
Termasuk bagian lain koleksi multi fungsi ini adalah perpustakaan Furqan, yang dianggap sebagai markas utama riset-riset al-Quran. Perpustakaan ini dalam dua tingkat mencakup lebih dari 60 ribu buku terkait al-Quran dan Ulumul Quran dalam pelbagai bahasa. Perpustakaan terletak di lantai dua gedung museum dan menyimpan lima ribu buku agama, ilmiah, sastra juga dalam bahasa Arab, Inggris, dan Perancis dan ada fasilitas riset internet dalam sepanjang jam-jam aktivitas perpustakaan.
Mendapatkan fasilitas kamar-kamar pribadi bagi para peneliti, dan para mahasiswa universitas untuk memanfaatkan referensi perpustakaan juga tersedia di tempat ini.
Sekolah Yusuf bin Ahmad Kanoo
Hafalan al-Quran, pendidikan tilawah, tajwid, tartil bagi para pemula dan demikian juga pendidikan Ulumul Quran bagi para pelajar al-Quran sekolah dan tarbiah para qori berdasarkan qiraat tersohor termasuk aktivitas sekolah ini.
Sekolah ini, demikian juga mencakup tujuh kelas hafalan yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas modern komputer dan audiovisual.
Ruang Konferensi
Koleksi ini demikian juga memiliki sebuah ruang konferensi dengan kapasitas 150 orang, yang digunakan untuk sejumlah pertemuan dan pidato universitas dan para penceramah dari pelbagai negara dunia yang diundang oleh populasi dan pelbagai lembaga Bahrain untuk seminar di situ.
Koleksi Beit al-Quran Manama menjamu para wisatawan dan pengunjung dari Sabtu sampai Rabu, dari pukul 09:00 – 12:00 dan sore dari pukul 16:00 – 18:00.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email