Hari kedua MTQ internasional Malaysia berlanjut di sesi pagi dengan kompetisi hafalan dan malam hari dengan kompetisi qiraat, dan poin menarik yang perlu diperhatian adalah suasana damai nan tenang auditorium dan dengan tanpa lalu lalang yang tidak perlu.
Menurut laporan reporter kiriman IQNA ke Kuala Lumpur, hari kedua MTQ internasional Malaysia, dimulai Selasa (16/5), dengan musabaqoh hafalan, dari pukul 09:00 – 12:00 di bagian laki-laki dan perempuan.
Menjelang terbenam matahari hari sebelumnya, sekitar pukul 20:50 dengan keterlambatan 20 menit, musabaqoh qiraat di bagian laki-laki dan perempuan dimulai dengan lantunan delegasi Indonesia, Fathullah Wahyuddin. Qori Indonesia ini melakukan tilawah dengan tilawah tingkat menengah. Kemudian delegasi Malaysia, Oman, Maroko, dan Palestina mentilawah dengan tilawah tingkat yang tinggi.
Setelah tilawah lima kompetitor laki-laki dan perempuan, kini tiba waktu istirahat dan para tamu undangan meninggalkan ruangan dan di auditorium utama, dua qoriah pemenang MTQ tahun sebelumnya melantunkan ayat-ayat suci al-Quran.
Tilawah akhir hari ini adalah tilawah delegasi Palestina, ia melakukan tilawah ayat-ayat surah Al-Anfal dan musabaqoh berakhir pada pukul 22:30 waktu setempat. Selanjutnya para tamu dijamu di auditorium samping musabaqoh. Termasuk poin menarik, saat menjamu, hanya para tamu undangan dan para reporter yang hadir di auditorium jamuan dan masyarakat biasa dan para kompetitor, dalam dua hari ini sama sekali tidak datang ke auditorium jamuan dan mereka mengetahui bahwa jamuan ini khusus untuk para tamu dari negara-negara lain dan para penanggung jawab penyelenggara.
Termasuk keindahan pada hari kedua musabaqoh qiraat adalah hadirnya pemirsa cacat di auditorium musabaqoh, yang melantunkan ayat-ayat dengan berbisik bersamaan dengan para kompetitor.
Demikian juga, suasana damai dan tenang serta tidak adanya lalu lalang yang tidak jelas, yang terlihat di musasbaqoh Iran, tidak terlihat di auditorium musabaqoh ini. Tempat musabaqoh juga dibanding dengan musabaqoh internasional Iran, dilakukan dalam bentuk Amfiteater dan para pendengar sangat menguasai tempatnya. Termasuk kriteria yang dapat dirasakan dalam musabaqoh ini, adalah suara yang tepat dan pencahayaan yang sangat sederhana dan indah auditorium, yang dikelola dengan anggaran minim.
Hamed Valizadeh, delegasi Iran dalam jurusan qiraat MTQ internasional Malaysia ke-59 dan masa tilawahnya diumumkan pada hari Jumat, yang mana hari terakhir musabaqoh, dan Sabtu diselenggarakan acara penutupan dan penghargaan tiga juara terbaik dalam pelbagai jurusan. 24 qori laki-laki dari 24 negara dan 10 qoriah hadir di bagian qiraat musabaqoh Malaysia dan jumlah para hafiz kompetisi ini juga 20 laki-laki dan 10 perempuan.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email