“Al-Qaim kami adalah keturunan wahyu dan nubuwat yaitu Imam Mahdi afs, saat masa ghaibnya orang-orang harus menanti kemunculannya dan setelah kemunculannya orang-orang harus taat kepadanya”.
Shabestan News Agency, Al-marhum Syaikh Shaduq menjelaskan bahwa seorang seperti Hadhrat Abdul Azhim Al-hasani sekalipun pernah mendatangi Imam Jawad as untuk bertanya tentang siapa Al-Qaim, apakah beliau seorang dari keturunan Ahlul Bayt as atau bukan? Namun sebelum aku bertanya hal itu kepada Imam Jawad as, beliau mengatakan “Al-Qaim kami adalah keturunan wahyu dan nubuwat yaitu Imam Mahdi afs, saat masa ghaibnya orang-orang harus menanti kemunculannya dan setelah kemunculannya orang-orang harus taat kepadanya”.
Kemudian setelah itu, Imam Jawad as berkata “Al-Mahdi merupakan keturunan generasi ke tiga dariku, aku bersumpah dengan nama Tuhan yang telah mengutus nabinya, meskipun usia dunia ini hanya tersisa satu hari lagi, maka Allah swt akan memanjangkan hari tersebut hingga munculnya Imam Mahdi afs, kemudian ia akan memneuhi bumi ini dengan keadilan setelah sebelumnya dipenuhi dengan kezhaliman.”
Dalam hadits lainnya Imam Jawad as juga berkata, “Hujjah Ibnu Al-Hasan Al-Askari as adalah orang yang dengan perantaranya Allah swt akan membersihkan muka bumi dari orang-orang yang mengingkari-Nya dan memenuhinya dengan keadilan.”
Beliau juga berkata, “Saat Imam Mahdi as bangkit nanti, dia tidak memiliki tugas untuk menuruti siapapun.” Kemudian beliau berkata, “Orang yang bangkit di antara kami untuk menuntut hak-hak kami adalah Al-Muntadhar as, Imam yang di masa ghaibnya dinantikan dan saat ia bangkit ditaati. Ia adalah anak ketiga kami.”
Mengenai namanya, beliau berkata, “Namanya sama dengan nama sang nabi dan julukannya juga julukan yang sama. Ia adalah Imam yang dunia akan dilewati dengan mudahnya dan setiap masalah bakal dimudahkan untuknya.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email