Setidaknya 91 negara di sidang periodik PBB ke-28 di Jenewa (1/5) menyerukan intervensi dan penyelidikan atas kondisi hak asasi manusia di Bahrain akhir-akhir ini. Seperti dilaporkan Al Manar, delegasi Chili menyayangkan adanya penyiksaan di rumah tahanan Pemerintahan Bahrain berdasarkan laporan penyelidikan sejauh ini.
Kanada meminta pemerintah Bahrain, Al Khalifa, agar tidak lagi seenaknya membubarkan partai politik oposisi dan mengizinkan unjuk rasa damai. Brasil menuntut pemerintah Bahrain untuk mengambil langkah-langkah strategis untuk menyikapi intoleransi, diskriminasi dan hasutan kekerasan berdasarkan agama dan kepercayaan.
Seperti diketahui, pada enam tahun terakhir ini, Pemerintah Bahrain menerima banjir protes dari rakyat setempat. Masyarakat Bahrain merasa diperlakukan tidak adil, dikekang kebebasannya, dan menilai penguasa bertidak tidak demokratis.
Alih-alih mendengarkan suara rakyat, Sang Penguasa justru menangkap para aktivis politik, pemuda dan remaja Bahrain dan dijebloskan ke penjara. Di tengah kondisi seperti ini, Al Khalifa juga menerapkan kebijakan pencabutan kewarganegaraan bagi aktivis politik, dan pada saat yang sama memberikan kewarganegaraan kepada orang asing untuk mengubah demografi Bahrain demi kepentingan penguasa.[]
(Al-Manar/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email