UNICEF desak pemerintah Myanmar untuk mengakhiri kebijakan diskriminasi dengan Muslim Rohingya serta perampasan jangka panjang anak-anak Muslim di Myanmar.
Shabestan News Agency, UNICEF telah menuntut pemerintah Myanmar untuk mengambil tindakan dalam menyelesaikan kekerasan terhadap anak-anak Muslim Rohingya. Demikian pula UNICEF telah meminta pemerintah Myanmar untuk memberikan jaminan dalam memenuhi bantuan kemanusian dan sosial anak-anak Rohingya.
UNICEF juga menuntut untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia termasuk penggunaan anak-anak dengan judul 'tentara muda'.
UNICEF juga mengatakan dalam pernyataannya bahwa untuk perbaikan layanan sosial dasar melalui berbagai skema kesejahteraan, anak-anak Rohingya dapat dibantu. Organisasi anak-anak internasional ini telah menargetkan untuk mengangkat batasan-batasan yang memberikan fasilitas kesehatan dan pendidikan kepada umat Islam.
Perlu dicatat bahwa Muslim Rohingya yang tinggal di Myanmar adalah minoritas. Dikatakan bahwa orang-orang ini adalah penghuni pedagang Muslim yang tinggal di Myanmar selama lebih dari seribu tahun.
Menurut statistik tahun 2016 sekitar 1,3 juta Muslim tinggal di Rohingya dan 0,3 sampai 0,5 juta berada di Bangladesh.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email