Amirul Mukminin Ali as ingin memberikan keadilan dan kebahagiaan kepada seluruh dunia, namun orang-orang kala itu merasa puas atas hal sedikit yang yelah didapatkan.
Shabestan News Agency, dalam acara menghidupkan malam laylatul qadr yang dilangsungkan di Mushalla Tehran semalam, Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian dalam ceramahnya menjelaskan bahwa Allah swt akan menolong manusia jika ia juga berusaha untuk mendapatkan pertolongan tersebut.
Dijelaskannya, rahmat Ilahi yang agung akan turun di malam laylatul qadr, sampai-sampai tidak ada tempat untuk keputusasaan bagi ampunan manusia yang berdosa.
Di malam laylatul qadr kita jangan hanya berharap pada ampunan Allah swt, akan tetapi kita juga harus meminta kepada Allah di malam yang mulia ini agar supaya kita dapat merubah dosa-dosa dengan kebaikan.
Seberapa besarnya dosa-dosa yang telah kita lakukan tidak dapat dibandingkan dengan rahmat Ilahi yang turun di malam laylatul qadr, malam ini merupakan kesempatan terbaik untuk melenyapkan segala keputusasaan dan menggantinya dengan harapan.
Mengenai hal ini Imam Shadiq as dalam sebuah riwayatnya mengatakan “setelah syirik dosa yang paling besar ialah putus asa dari Allah swt.”
Seseorang yang berputus asa tidak akan pernah bisa merasakan dan memahami kebenaran.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Panahian menuturkan, salah satu alasan terasingnya Imam Ali as pasca wafatnya Rasulullah saww ialah bahwa orang-orang kala itu merasa puas dari kesempurnaan spiritual, dimana masyarakat kala itu merasa puas atas kehidupan yang ada, sementara tujuan dari Imam as ialah mewujudkan kehidupan yang lebih sempurna lagi.
Amirul Mukminin Ali as ingin memberikan keadilan dan kebahagiaan kepada seluruh dunia, namun orang-orang kala itu merasa puas atas hal sedikit yang yelah didapatkan, demikain jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email