Pesan Rahbar

Home » » Masyarakat Indonesia di Qatar Diminta Tenang

Masyarakat Indonesia di Qatar Diminta Tenang

Written By Unknown on Tuesday, 6 June 2017 | 21:51:00

Situasi di Qatar tetap normal namun pengamanan di lokasi-lokasi vital ditingkatkan.

Duta Besar Indonesia buat Qatar Muhammad Basri Sidehabi pada 5 Juni 2017 memberikan penjelasan kepada masyarakat Indonesia di Kota Al-Khor soal konflik diplomatik Qatar dengan negara-negara tetangga. (Foto: KBRI Doha/Albalad.co)

Duta Besar Indonesia untuk Qatar Muhammad Basri Sidehabi kemarin meminta masyarakat Indonesia tinggal di negara Arab mungil itu untuk tetap tenang namun waspada, terus mengikuti perkembangan situasi keamanan di sekitarnya melalui berbagai sarana.

Pesan itu disampaikan Muhammad Basri dalam pertemuan dengan masyarakat Indonesia di kompleks Al-Khor Community, Kota Al-Khor, sekitar 60 kilometer dari Ibu Kota Doha. Imbauan itu dia sampaikan terkait pemutusan hubungan diplomatik dengan dilakukan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Mesir, dan Yaman

Muhammad Basri bilang warga Indonesia di Qatar tidak perlu mengambil langkah-langkah berlebihan lantaran situasi di negara itu masih aman dan terkendali. Dia menambahkan drinya terus berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memastikan keamanan dan keselamatan warga negara Indonesia di Qatar.

Kunjungan ke Al-Khor tersebut merupakan upaya Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha untuk menunjukan kepada warga Indonesia di Qatar: kondisi politik dan keamanan berjalan normal. Dalam lawatan ini, Muhammad Basri didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi KBRI Doha Endang Kuswaya dan Pelaksana Fungsi Politik Boy Dharmawan. Mereka juga memantau pusat keramaian.

Meski situasi tetap normal di Qatar, terjadi peningkatan pengamanan di lokasi-lokasi vital, seperti pusat pemerintahan, tempat ibadah, bandar udara, stasiun, terminal bus, fasilitas publik, dan pusat perbelanjaan.

Menurut Muhammad Basri, KBRI telah mempersiapkan langkan buat mengantisipasi perkembangan kondisi di lapangan. "Duta besar adalah orang terakhir akan meninggalkan Qatar," kata pilot F-16 pertama di Indonesia ini. "Kondisi politik ini sudah terjadi pada 2014 sehingga masyarakat tidak perlu khawatir."

Dia menjelaskan persiapan telah dilakukan KBRI karena jumlah warga Indonesia di Qatar cukup besar. Berdasarkan informasi dari International Organisation for Migration (IOM), jumlah warga Indonesia pada 2015 sekitar 43 ribu, terutama menetap di Al-Khor, Dukhan, Umm Said, Asy-Syamal, dan Doha.

Muhammad Basri mengatakan pemerintah Indonesia dengan prihatin mengikuti secara dekat perkembangan situasi di Timur Tengah saat ini. Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog dan untuk menyelesaikan masalah ini.

Lebih lanjut dia bilang Indonesia menekankan kembali semua negara untuk menghormati prinsip hubungan internasional, seperti saling menghormati kedaulatan masing masing negara dan tidak ikut campur urusan dalam negeri negara lain. Indonesia mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah dalam memerangi terorisme dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global.

(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: