Bagi orang-orang mukmin sangatlah sulit untuk melepaskan kelezatan dan keceriaan dalam beragama dan menukarnya dengan kelezatan dan kenikmatan yang ada di dunia ini, karena kelezatan beragama tidak bisa dibandingkan sedikitpun dengan kelezatan dunia.
Shabestan News Agency, berkiatan dengan kajian bulan suci Ramadhan, Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian menjelaskan bahwa adalah sebuah pandangan yang keliru jika berfikir bahwa di dalam agama tidak ada yang namanya keceriaan dan semangat.
Ia menambahkan, dalam beragama yang sebenarnya terdapat lezatnya keceriaan dan semangat yang luar biasa yang jika orang-orang mukmin menyaksikan orang-orang yang tidak beragama maka mereka akan mengkhawatirkan keadaannya, karena hal ini, Imam Husain as yang ingin memperlihatkan kelezatan beragama kepada semua hamba-hamba Allah maka Imam as mengorbankan nyawa dan keluarganya kepada Allah swt.
Sembari menjelaskan bahwa jika kita tidak merasakan kelezatan beragama dalam diri kita maka kita harus segera merubah persepsi kita terhadap agama, Hujjatul Islam Panahian menuturkan, bagi orang-orang mukmin sangatlah sulit untuk melepaskan kelezatan dan keceriaan dalam beragama dan menukarnya dengan kelezatan dan kenikmatan yang ada di dunia ini, karena kelezatan beragama tidak bisa dibandingkan sedikitpun dengan kelezatan dunia.
“ketika manusia dalam beragama tidak merasakan kelezatan dan kenikmatan maka kemungkinan ia terkena sifat angkuh, bangga diri dan riba,” jelas Hujjatul Islam Ali Ridha Panahian.
Kita tidak boleh melihat agama seperti halnya lampu lalu lintas di jalan, yakni kita mematuhi karena terpaksa atau karena takut terkena hukuman, akan tetapi kita harus melihat bahwa dalam beragama terdapat kelezatan dan kenikmatan yang tiada terkira, dimana untuk mendapatkannya kita harus menyingkirkan segala kenikmatan dunia ini, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email