Tamim bin Hamad Al Thani, the emir of Qatar.
Qatar pada hari Senin (5/6) mengecam keputusan tiga negara Teluk untuk memutuskan hubungan dengan negara tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka "tidak dapat dibenarkan" dan bertujuan untuk menempatkan Doha di bawah "perwalian" politik.
"Langkah-langkah tersebut tidak dapat dibenarkan dan didasarkan pada klaim palsu dan tidak berdasar," kata kementerian luar negeri Qatar dalam sebuah pernyataan, mengacu pada langkah-langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir.
"Tujuannya jelas, dan itu adalah untuk memaksakan perwalian pada negara. Ini dengan sendirinya merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan (Qatar) sebagai sebuah negara," tambahnya.
Tuan rumah Piala Dunia 2022 mengatakan telah mengalami "kampanye hasutan berdasarkan rekayasa, yang mencerminkan niat untuk menyakiti Qatar".
Doha menegaskan sanksi tersebut, yang mencakup negara-negara Teluk yang memutuskan hubungan udara, darat dan laut dengan Qatar, "tidak akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari warga negara dan penduduk".
"Pemerintah Qatar akan mengambil semua tindakan yang diperlukan ... untuk menggagalkan upaya untuk mempengaruhi atau membahayakan masyarakat dan ekonomi Qatar," kata pernyataan tersebut.
Qatar memiliki perbatasan darat dengan Arab Saudi dan dipisahkan oleh perairan Teluk dari Bahrain dan Uni Emirat Arab.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email