Shalat Jum’at merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menjelaskan pengetahuan Islam kepada masyarakat, dimana sang khatib Jum’at melalui dua khutbahnya dapat menuntun masyarakat serta memberikan informasi tentang permasalahan dunia.
Shabestan News Agency melaporkan dari Isfahan, sehubungan dengan hari peringatan pertama kalinya didirkan shalat Jum’at pasca terjadinya Revolusi Islam, Hujjatul Islam Muhammad Ridha Salihian menjelaskan bahwa didirikannya shalat Jum’at di semua kota-kota di negara ini merupakan berkah dari Revolusi Islam, dimana manfaatnya bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Ia menambahkan, shalat Jum’at merupakan kesempatan yang sangat baik untuk menjelaskan pengetahuan Islam kepada masyarakat, dimana sang khatib Jum’at melalui dua khutbahnya dapat menuntun masyarakat serta memberikan informasi tentang permasalahan dunia, dan hal ini dapat berpengaruh bagi kemajuan dan kemakmuran negara ini.
Menghadiri shalat Jum’at juga dapat menyebabkan keagungan di dalam masyarakat khususnya masyarakat Syi’ah, dan dapat mempersatukan kaum muslimin, terangnya.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Salihian menuturkan, Wahabi kerap menggunakan masalah shalat Jum’at ini untuk menghancurkan dan merusak citra Syi’ah. Menyebarkan pemikiran yang salah kepada masyarakat merupakan misi Wahabi yang dilakukan oleh para khatib-khatib Jum’at mereka.
Dengan hadirnya para pengikut Syi’ah di dalam shalat Jum’at dan menghentikan langkah musuh-musuh di antaranya Wahabi, dan dengan hal ini kita juga dapat mematahkan konspirasi mereka terhadap Syi’ah, demikian jelas Hujjatul Islam Muhammad Ridha Salihian.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email