Pesan Rahbar

Home » » Anggota Parlemen Prihatin Atas Peran Inggris Dalam Eksekusi di Saudi

Anggota Parlemen Prihatin Atas Peran Inggris Dalam Eksekusi di Saudi

Written By Unknown on Sunday, 23 July 2017 | 04:51:00

Saudi Arabia's King Salman bin Abdulaziz al-Saud and British Prime Minister Theresa May.

Sekelompok anggota senior parlemen Inggris telah menyatakan keprihatinannya bahwa polisi negara mereka mungkin telah secara langsung berkontribusi dalam penangkapan 14 orang warga Arab Saudi yang akan segera dieksekusi di kerajaan tersebut.

Dalam sebuah surat lintas partai yang diterbitkan pada hari Jumat (21/7), anggota parlemen mengatakan bahwa mereka "sangat prihatin" bahwa pelatihan polisi Inggris terhadap agen Saudi di forensik cyber mungkin telah memungkinkan penangkapan tersebut dan meminta Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk "secara pribadi mendesak Raja Arab Saudi Salman dan Putra Mahkota Bin Salman untuk menghentikan eksekusi terhadap 14 warga yang akan datang. "

"Perdana menteri harus mengambil langkah mendesak untuk memastikan bahwa bantuan Inggris tidak memainkan peran dalam penangkapan individu-individu ini di bawah undang-undang kejahatan anti-cyber Arab Saudi," para anggota parlemen mencatat.

"Jika Inggris telah melatih agen Saudi dalam mengumpulkan bukti yang digunakan untuk menjatuhkan hukuman mati, maka akan mencul pertanyaan tentang kelangsungan pelatihan Inggris untuk badan peradilan pidana Arab Saudi," tulis surat itu.

Surat tersebut, yang ditandatangani oleh Konservatif Andrew Mitchell dan Demokrat Liberal Tom Brake, juga menuntut sebuah "laporan penuh kepada Parlemen dari setiap dan semua pelatihan Inggris untuk polisi Saudi dan lembaga peradilan pidana".

Kedua anggota parlemen tersebut telah menimbulkan kekhawatiran tentang situasi 14 orang tersebut dalam sebuah pertanyaan mendesak ke Parlemen awal pekan ini dan meminta Inggris untuk mengutuk penggunaan hukuman mati.

Sebagai tanggapan, Menteri Luar Negeri Alistair Burt mengatakan bahwa pemerintah Inggris hanya memiliki laporan "samar" namun mencari kejelasan lebih lanjut di Riyadh dan London.

"Pemerintah Inggris menentang penggunaan hukuman mati dalam segala situasi dan di setiap negara termasuk Arab Saudi, terutama untuk kejahatan selain dari yang paling serius dan untuk remaja," kata Burt.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: