Pesan Rahbar

Home » » Iran Peringatkan Rencana Lobi Zionis Untuk Merongrong Pemerintah Suriah

Iran Peringatkan Rencana Lobi Zionis Untuk Merongrong Pemerintah Suriah

Written By Unknown on Sunday 16 July 2017 | 15:29:00

Alexander Lavrentiev and Ali Shamkhani in Tehran.

Pejabat senior Iran telah memperingatkan lobi Zionis agar tidak melakukan kegiatan untuk mengarahkan pada persamaan politik dan keamanan di wilayah tersebut sehingga merongrong pemerintah Suriah yang legal.

Dalam sebuah pertemuan dengan utusan khusus Rusia di Suriah, Alexander Lavrentiev, di Tehran pada hari Sabtu (15/7), Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Ali Shamkhani mengatakan bahwa semua pihak yang terlibat dalam krisis Suriah harus menghormati kedaulatan nasional negara tersebut.

"Kesepakatan apapun tidak boleh melemahkan prinsip yang tidak dapat diubah ini atau mempersiapkan dasar bagi perpecahan Suriah," tambahnya.

"Rezim Zionis [Israel] membentuk ikatan yang dalam dan luas dengan kelompok teroris dan sponsor mereka dan berusaha memanfaatkan kelompok-kelompok ini sebagai instrumen untuk mengamankan perbatasan Israel dan melanjutkan penindasan terhadap warga Palestina yang tertindas," katanya. .

Sekretaris SNSC menggambarkan bahwa gerakan yang "tidak dapat diterima dan mengkhawatirkan" oleh elemen-elemen teroris tertentu untuk memanfaatkan pembicaraan politik dan gencatan senjata untuk memulihkan kekuatan mereka.

"Unsur-unsur ini tidak berkomitmen terhadap kesepakatan atau perjanjian apapun dan akan menggunakan kesempatan untuk membunuh orang-orang yang tidak bersalah dan mengejar tujuan mereka yang tidak manusiawi," Shamkhani mengatakan.

Diplomat Rusia, untuk bagiannya, mengatakan bahwa Iran, Rusia dan Suriah memainkan peran utama dan menentukan dalam perjuangan sejati melawan terorisme.

Dia menekankan bahwa ketiga negara akan secara serius melanjutkan kerjasama strategis mereka sampai mencabut terorisme.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: