Dalam acara hari pembukaan pintu-pintu masjid baru kota Omaha di Amerika, sekitar 3000 penganut antar agama mengunjungi masjid dan markas kebudayaan ini, Minggu (9/7).
Menurut laporan IQNA seperti dikutip dari KETV, suara percakapan menarik kemarin sore telah memenuhi ruang masjid baru kota Omaha di Amerika; sekitar 3000 orang telah mengunjungi masjid dan markas budaya baru Omaha dalam acara pembukaan pintu-pintu masjid ini.
Para koordinir mengharap kehadiran sekitar 800 orang dalam program ini, namun kehadiran mereka tiga kali lipat dari yang mereka bayangkan.
Umat Kristen dan yahudi berbincang-bincang dengan imam jamaah masjid.
Masjid dan markas Islam ini dibangun sebagai bagian dari proyek prakarsa Tiga Agama Omaha.
Sinagoga (tempat ibadah Yahudi) sekarang ini ada di tempat proyek dan sebuah gereja juga sampai tahun mendatang akan menambah koleksi ini. Sebuah taman dan pusat komunitas lokal juga akan didirikan.
Para pemimpin antar agama mengharap kota-kota Amerika lainnya juga akan mencontoh Omaha dan meluncurkan markas tiga agama untuk komunitasnya.
Pembukaan masjid di Omaha yang berjalan kurang dari satu bulan ini menunjukkan peningkatan populasi muslim di kota ini.
Komunitas muslim Omaha terdiri dari 20 negara Timur tengah, Asia, Afrika dan Eropa, dimana populasi mereka dalam dua abad lalu sekitar dua kali lipat.
Kehadiran komunitas muslim di Omaha kembali pada Perang Dunia II. Sebagian muslim pertama adalah orang-orang kulit hitam, yang datang ke kawasan ini pada tahun 1940 dan 1950 dari Chicago untuk mendapatkan pekerjaan di ladang dan rumah. Dari tahun 1970 juga sejumlah muslim dari Afghanistan dan negara-negara tetangga lainnya datang ke Omaha. Sekarang ini banyak sekali umat muslim datang ke kawasan ini sebagai seorang mahasiswa dan sebagian lainnya menetap dan membina keluarga.
(KETV/IQNA/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email