Upaya teror terhadap Masjidil Haram di Mekkah dikecam sejumlah negara, salah satunya Iran. Iran juga menawarkan bantuan ke Saudi terkait penanganan upaya teror tersebut.
"Iran... seperti yang selalu mengungkapkan kesiapannya untuk membantu dan bekerja sama dengan negara lain untuk menghadapi penjahat ini, yang setuju akan kematian dan dengan bodohnya menyebarkan kebencian," kata juru bicara kementerian Luar Negeri Iran Bahram Ghassemi dikutip dari AFP, Sabtu (24/6/2017).
Tawaran Iran ini hadir di tengah hubungan keduanya yang kurang baik. Syiah Iran dan Sunni Arab Saudi terlibat pertempuran sengit untuk menentukan pengaruh regional. Kedua negara sudah tak memiliki hubungan diplomatik dari Januari 2016 lalu.
Enam jemaah umrah dan 5 petugas keamanan mengalami luka-luka akibat percobaan teror di Masjidil Haram. Petugas keamanan telah menangkap 5 orang di mana satu lainnya tewas meledakkan diri usai terlibat baku tembak.
Kejelian dan keberanian petugas keamanan Arab Saudi tersebut diapresiasi oleh pemerintah Uni Emirat Arab. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Unit Emirat Arab (UEA) Abdullah bin Zayed bin Sultan Al Nahyan seperti dilansir dari Al Arabiya, Sabtu (24/6).
Masih seperti dikutip dari Al Arabiya, Bahrain dan Kuwait juga telah mengecam upaya teror di Masjidil Haram tersebut. Kecaman juga datang dari institusi Al Azhar Mesir yang dikenal sebagai lembaga paling dihormati Islam Sunni.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia masih akan mengecek apakah ada WNI dari enam korban luka tersebut.
"Sampai sekarang belum ada informasi mengenai itu. Kami masih menelusuri," kata Dirjen Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal dalam perbincangan, Sabtu (24/6).
Iqbal mengatakan sebagian besar jemaah umrah asal Indonesia telah pulang ke Tanah Air. Meski demikian, pihaknya tetap akan mencari tahu apakah ada WNI yang terluka dalam insiden tersebut.
(AFP/Detik-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email