Pesan Rahbar

Home » » Gadjah Mada Versi Khilafah Merupakan Teori Penyesatan Sejarah

Gadjah Mada Versi Khilafah Merupakan Teori Penyesatan Sejarah

Written By Unknown on Friday, 18 August 2017 | 03:17:00

Gajah Mada. (Foto: Gunawan Kartapranata/wikimedia commons)

Media sosial tengah dihebohkan dengan informasi yang menyebut bahwa Gadjah Mada merupakan seorang muslim. Gadjah Mada disebut memiliki nama asli Gaj Ahmada atau Syeikh Ahmada. Hal ini menjadi viral dan #Gajahmada sempat menjadi trending topic di twitter hingga Sabtu (17/6) tadi.

Ada sejumlah hal yang menjadi dasar teori ini, seperti koin yang bertuliskan syahadat, lambang majapahit yang bertuliskan Arab hingga sejarah yang menyebut Raden Wijaya keturunan Islam.


Namun semua informasi ini dibantah Peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Bambang Budi Utomo. Menurutnya Gadjah Mada bukan seorang muslim dan Majapahit bukan sebuah kerajaan Islam.

“Tidak benar itu, nama Gaj Ahmada tidak ada dalam catatan manapun,” ujar Bambang kepada kumparan (kumparan.com).

“Agama Islam di Majapahit itu ada, pasti ada, karena ada nisan-nisan di komplek makam Troloyo yang asalnya dari zaman Majapahit. Tapi Islam itu bukan agama negara/kerajaan. Kalau itu agama negara itu diurus, ada pejabatnya. Jadi dalam struktur Kerajaan Majapahit ada namanya Dharma Dyaksa kalau untuk agama Budha Dharma Dyaksa Kasogatan, kalau agama Hindu Dharma Dyaksa Kasiwaan. Cuma 2 itu,” ungkap Bambang.

Lambang Majapahit. (Foto: Gunawan Kartapranata/Wikimedia Commons)

Soal lambang matahari Majapahit yang disebut bertuliskan bahasa Arab ia menyebut bahwa itu merupakan simbol delapan penjuru mata angin.

“Itu maksudnya Sinar Majapahit, itu bukan tulisan Arab. Itu seperti simbol-simbol kok bukan tulisan, mungkin simbol arah 8 penjuru angin itukan bintangnya segi delapan, melambangkan utara, timur laut, timur, tenggara, selatan, barat daya, barat, barat laut,” ujar Bambang.

Bambang juga mengatakan bahwa koin bertuliskan syahadat tak pernah beredar di Kerajaan Majapahit. Tulisan yang ada di koin zaman Majapahit adalah tulisan aksara Jawa.

“Koin itu tulisan jawa di Zaman majapahit bukan tulisan Arab. Di kerajaan Majapahit tidak beredar koin Arab, yang ada koin atau kepeng Tiongkok dan Majapahit. Kerajaan Islam sendiri tidak pernah pakai syahadat, pakainya nama sultan,” tutupnya.

Sebagai informasi di masa Majapahit pedagang muslim juga sudah masuk ke nusantara. Dan tentu juga ke Majapahit. Dari mereka tersebar Islam, dibuktikan dengan adanya makam Islam. Juga kemungkinan koin yang dibawa para pedagang itu sampai ke wilayah Majapahit.

Namun seperti disampaikan Bambang, berbagai literatur tertulis dan temuan sejarah secara ilmiah tidak ada yang menyebutkan Gadjah Mada seorang muslim dan Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Islam.

(Kumparan/Manhaj-Salafi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: