Juru bicara Dewan Tinggi Kehakiman Iraq mengumumkan pidana mati untuk “otak senjata kimia” kelompok teroris ISIS.
Demikian berita ini dilansir oleh NRT hari ini.
Menurut pernyataan Abdussattar Beiraqdar, juru bicara Dewan Tinggi Kehakiman Iraq, pengadilan kriminal pertama Iraq telah menjatuhkan pidana mati untuk Ziyadh Thariq yang bekerja sebagai insinyur ISIS dalam memproduksi dan membuat senjata kimia dan rudal.
Masih menurut Beiraqdar, Ziyad Thariq mengaku pernah menggelar pelatihan-pelatihan untuk memuat gas-gas beracun. Ia menggunakan lahan peternakan untuk memproduksi rudal, senjata, dan gas-gas beracun tersebut.
Beiraqdar menegaskan, pidana mati itu ditetapkan berlandaskan pada Butir 2 dan 4 UU Anti Terorisme Iraq.
Dua bulan lalu, saluran televisi NRT menayangkan laporan panjang tentang otak senjata kimia ISIS tersebut. Begitu tentang kisah bagaimana ia bergabung dengan kelompok-kelompok radikal.
Dewan Tinggi Kehakiman Iraq pernah melakukan wawancara dengan Ziyad Thariq dan menyebutnya sebagai otak ISIS yang sangat berbahaya.
Menurut pernyataan Dewan Tinggi Kehakiman Iraq ini, banyak oknum yang telah ditangkap menyebutkan sebuah ruangan produksi senjata di rumah Ziyad. Ruangan ini menmyimpan banyak bahan beracun untuk digunakan dalam memproduksi bom.
Ziyad Thariq juga memperoduksi rudal-rudal jarak pendek yang bisa menggapai jarak jangkau 20 kilometer. Percobaan rudal-rudal ini dilaksanakan di sebuah lahan pertanian dekat kawasan Abu Ghuraib.
(NRT/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email