Wakil wali faqih kota Khurasan Selatan menekankan bahwa jejak para Syuhada meyakinkan kita akan jalan kedamaian. Demikian halnya kesyahidan Muhsin Hujaji, yang menunjukkan makna keikhlasn dan kedamaian. Karena itu, sebuah keharusan bagi kita untuk tidak tunduk dan tidak menyerah pada kaum yang sombong dan arogan.
Shabestan News Agency, Ayatullah Sayyid Ali Ridha Ibadi pada malam 26 Murdod saat memperingati kesyahidan Muhsin Hujaji mengungkapkan bahwa kesyahidan Muhsin Hujaji yang kita saksikan di dunia maya melalui tangan-tangan hina keturunan Syimr bin Dziljausyan telah mengantarkan ruhnya pada maqam Ismail bin Ibrahim (as). Peringatan kesyahidan ini menunjukkan pada dunia betapa kesyahidanya akan dikenang layaknya kesyahidan di peristiwa karbala.
Beliau menambahkan bahwa, karbala bukanlah sekedar sebuah peristiwa sejarah masa lalu, karena karbala terjadi di semua tempat dan zaman. Itulah makna (kullu yaumin asyura, wa kullu ardin karbala), setiap hari adalah asyura’ dan setiap bumi adalah karbala.
Beliau mengatakan bahwa kunci utama mengalahkan tujuan musuh Islam adalah dengan mengamalkan ajaran Quran. Para pengikut Ahlul Bayt selalu menghidupkan budaya asyura’ karena budaya inilah ajaran Islam bisa bertahan dan kokoh dalam menghadapi siasat kotor zionis dan musuh-musuh Islam. Hari ini kita lihat betapa setelah 1400 tahun berlalu, syiar Asyura dengan berjalan kaki ke karbala semakin luas dan semakin dikenal oleh dunia.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email