Terdapat banyak riwayat yang melarang kita untuk berkata dusta, baik kebohongan yang kecil maupun besar. Karena tidak akan merasakan lezatnya keimanan kecuali orang yang meninggalkan dusta, baik dalam keadaan serius maupun bergurau.
Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Abdul Jawad Syamsuddin dalam sebuah ceramahnya menjelaskan bahwa tidak menghiraukan pujian serta celaan dari orang lain, dan tidak ada rasa takut dalam menjelaskan kebenaran adalah merupakan ciri dari keikhlasan.
Ia menambahkan, pada prakteknya kita harus melihat akhlaq dari amalan agama dan tanggung jawabnya dan tidak dengan pembahasan lainnya. Jika seorang manusia memiliki akhlaq Islami maka dimanapun ia berada akan menuai keberhasilan.
Pandangan kita terhadap akhlaq haruslah luas, orang mukmin yang memiliki akhalq yang baik akan mendapatkan pahala seperti orang yang bangun di tengah malam dan juga berpuasa di siang hari, terangnya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat, bahwasanya akhlaq yang baik dalam timbangan amal termasuk amalan yang berat pahalanya, oleh sebab itu akhlaq yang baik masalah yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Abdul Jawad Syamsuddin menuturkan, terdapat banyak riwayat yang melarang kita untuk berkata dusta, baik kebohongan yang kecil maupun besar. Karena tidak akan merasakan lezatnya keimanan kecuali orang yang meninggalkan dusta, baik dalam keadaan serius maupun bergurau.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email