Sekalipun kita mengambil sikap nonblok dalam menghadapi krisis Yaman. Akan tetapi, ketika kita melihat laporan WHO bahwa lebih dari 500 ribu warga Yaman terjangkit wabah kolera, kita tidak bisa membela rakyat Yaman dan tetap memilih sikap nonblok.
Tak satu pun negara dan atau lembaga internasional bisa bungkam seribu bahasa ketika menyaksikan dan mendengar lebih dari lima ribu rakyat Yaman setiap hari terjangkit penyakit kolera lantaran meminum air kotor dan kesehatan di negara ini tak terjamin. Wabah ini akan mengantarkan orang yang terjangkit ke pintu kematian di saat-saat pertama keterjangkitan apabila ia tidak segera diobati.
Dalam laporan WHO ditegaskan bahwa lebih dari tiga puluh ribu pegawai kesehatan Yaman sudah tidak menerima gaji selama sekitar satu tahun. Mereka pun menemukan kesulitan dalam menjamin obat-obatan yang sangat diperlukan.
Bagaimana mungkin kita hanya bisa berpangku tangan padahal PBB telah mengumumkan bahwa wabah kolera di Yaman sekarang ini telah menjadi wabah paling menular di dunia. Air kotor sedang mengancam jiwa tiga juta pengungsi perang. Jumlah warga sipil yang terjangkit penyakit kolera sudah melampaui angka 600 ribu orang.
Sungguh sangat aneh bin ajaib. Bencana Yaman ini sama sekali tidak membuat negara-negara yang berperan dalam mentapkan perang dan damai di Yaman bergeming sedikit pun. Sekalipun menyaksikan laporan menyakitkan PBB, mereka tidak sedikit pun terbersit untuk melakukan sebuah gerakan dan gebrakan.
(WHO/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email