Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa “orang mukmin di dalam masjid seperti ikan di dalam air” yakni orang mukmin tidak akan merasa lelah saat berada di masjid, namun jika orang munafiq masuk ke dalam masjid ia akan cepat bisan dan lelah seperti sedang berada di dalam sangkar.
Shabestan News Agency, bertepatan dengan hari masjid sedunia, Hujjatul Islam Ali Ashgar Ayati menyinggung tentang pentingnya mengakrabkan diri dengan masjid dan pengaruhnya dalam menciptakan gaya hidup Islami.
Dijelaskannya, bangunan pertama yang ada di atas bumi ialah masjid, sebagaiamana hal ni disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 96 “Sesungguhnya rumah yang mula- mula dibangun untuk ( tempat beribadah ) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah ( Mekah )yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Saat nabi Muhamamad saww hijrah ke Madinah, langkah pertama yang dilakukan nabi saww di Quba ialah membangun masjid Quba, kemudian pada saat masuk ke Madinah nabi saww dan para sahabat membangun masjid Nabawi, ini berarti masjid adalah poros agama Islam.
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa “orang mukmin di dalam masjid seperti ikan di dalam air” yakni orang mukmin tidak akan merasa lelah saat berada di masjid, namun jika orang munafiq masuk ke dalam masjid ia akan cepat bisan dan lelah seperti sedang berada di dalam sangkar, jelas Hujjatul Islam Ayati.
Masjid merupakan perisai kokoh bagi agama, karena itu semua pihak wajib menjadikan masjid sebagai sekolah sosial kemasyarakatan. Dengannya semua akidah-akidah menyimpang dan syubhat-syubhat dapat dihilangkan dalam masyarakat. Pusat-pusat budaya di mesjid itu dibutuhkan demi tersebarnya budaya dan pemikiran-pemikiran Islam dalam menghilangkan persoalan, termasuk masalah kefakiran di dalam masyarakat Islam. Sebab masjid dan al-quran merupakan awal manifestasi dari agama di setiap zaman dan tempat, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email