Misi perdamaian PBB
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya terhadap misi pemeliharaan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang selama ini telah dijalankan. Selama ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak mengirimkan pasukan perdamaiannya ke wilayah-wilayah konflik.
“Indonesia memiliki komitmen penuh terhadap misi pemeliharaan perdamaian PBB”, tegas Menteri Luar Negeri RI (Menlu) Retno L.P. Marsudi, saat menjadi co-host pada pertemuan tingkat Menteri terkait operasi perdamaian PBB, yang diadakan di sela-sela pekan pertama Sidang Majelis Umum PBB ke-71, di New York, Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, Menlu RI menjelaskan pentingnya operasi perdamaian PBB tidak hanya sebagai penjaga perdamaian dan keamanan, namun juga untuk menciptakan kondisi kondusif bagi pembangunan. Menurut Retno, dengan terciptanya perdamaian, keamanan dan stabilitas di suatu negara, maka pembangunan akan dapat terlaksana.
Lebih lanjut, Menlu RI menyampaikan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mendukung tugas dan peran misi perdamaian PBB: Pertama, pentingnya kapasitas yang memadai dari pasukan perdamaian, polisi dan staf sipil yang terlibat dalam misi perdamaian PBB. Untuk itu Dewan Keamanan (DK) PBB dan negara pengirim perlu memberikan mandat yang jelas dan realistis, sesuai dengan kondisi di lapangan kepada pasukan perdamaiannya.
Kedua, Menlu Retno menekankan pentingnya peran perempuan dalam pelaksanaan misi perdamaian PBB dengan peningkatan pemberdayaan dan kesempatan yang sama dalam pelaksanaan misi perdamaian. Dan yang ketiga, diperlukan perubahan sifat misi perdamaian dari lebih bersifat reaksi menjadi preventif.
(Oke-Zone/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email