Sapri Sale menargetkan untuk tingkatan dasar, semua peserta kursus sudah bisa membaca dan menulis dengan bahasa Ibrani dalam tiga bulan.
Kursus bahasa Ibrani pertama di Indonesia segera dibuka. Ibrani merupakan bahasa dipakai kaum Yahudi dan memiliki akar sama dengan bahasa Arab.
Penggagas sekaligus pengajar bahasa Ibrani itu adalah Sapri Sale, lulusan bahasa Arab di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. "Kursus itu terbuka untuk umum dan akan dimulai awal bulan depan," kata Sapri saat dihubungi Albalad.co melalui telepon selulernya hari ini. Dia menambahkan lokasi kursus di Jakarta dan Depok.
Dia bilang sejauh ini sudah empat orang mendaftar, namun dia belum menentukan biaya pendaftaran serta uang kursusnya. Dia menargetkan untuk tingkatan dasar, semua peserta kursus sudah bisa membaca dan menulis dengan bahasa Ibrani dalam tiga bulan.
Sapri bilang waktu kursus akan berlangsung dua kali seminggu, sehari di akhir pekan dan ssehari lagi di waktu kerja, dengan lama per sesi satu setengah jam. Dia tidak terlalu mencemaskan meski pembukaan kursus Ibrani ini sangat sensitif sebab Ibrani terkait dengan Yahudi dan Israel. Dia meyakini bahasa adalah kebudayaan bersifat universal.
Gagasannya membuka kursus bahasa Ibrani memiliki sejumlah tujuan. Pertama, mengenalkan bahasa Ibrani kepada masyarakat Indonesia karena Ibrani mempunyai kedekatan dengan bahasa Arab. Kedua, perlu ada perbandingan bahasa sehingga masyarakat terbiasa melakukan studi banding. "Kemudian bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan orang yang tidak pernah kita berkomunikasi dengan mereka. Maksudnya, orang Yahudi, orang Israel," ujar Sapri. "Sehingga ketemu sentuhan kultur dan bisa saling memahami."
Sapri sudah membikin dua buku soal bahasa Ibrani, yakni Kamus Indonesia-Ibrani dan Percakapan Sehari-hari Bahasa Ibrani.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Buku Percakapan Sehari-hari Bahasa Ibrani karya Sapri Sale. (Foto: Sapri Sale buat Albalad.co)
Kursus bahasa Ibrani pertama di Indonesia segera dibuka. Ibrani merupakan bahasa dipakai kaum Yahudi dan memiliki akar sama dengan bahasa Arab.
Penggagas sekaligus pengajar bahasa Ibrani itu adalah Sapri Sale, lulusan bahasa Arab di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. "Kursus itu terbuka untuk umum dan akan dimulai awal bulan depan," kata Sapri saat dihubungi Albalad.co melalui telepon selulernya hari ini. Dia menambahkan lokasi kursus di Jakarta dan Depok.
Dia bilang sejauh ini sudah empat orang mendaftar, namun dia belum menentukan biaya pendaftaran serta uang kursusnya. Dia menargetkan untuk tingkatan dasar, semua peserta kursus sudah bisa membaca dan menulis dengan bahasa Ibrani dalam tiga bulan.
Sapri bilang waktu kursus akan berlangsung dua kali seminggu, sehari di akhir pekan dan ssehari lagi di waktu kerja, dengan lama per sesi satu setengah jam. Dia tidak terlalu mencemaskan meski pembukaan kursus Ibrani ini sangat sensitif sebab Ibrani terkait dengan Yahudi dan Israel. Dia meyakini bahasa adalah kebudayaan bersifat universal.
Gagasannya membuka kursus bahasa Ibrani memiliki sejumlah tujuan. Pertama, mengenalkan bahasa Ibrani kepada masyarakat Indonesia karena Ibrani mempunyai kedekatan dengan bahasa Arab. Kedua, perlu ada perbandingan bahasa sehingga masyarakat terbiasa melakukan studi banding. "Kemudian bagaimana kita mampu berkomunikasi dengan orang yang tidak pernah kita berkomunikasi dengan mereka. Maksudnya, orang Yahudi, orang Israel," ujar Sapri. "Sehingga ketemu sentuhan kultur dan bisa saling memahami."
Sapri sudah membikin dua buku soal bahasa Ibrani, yakni Kamus Indonesia-Ibrani dan Percakapan Sehari-hari Bahasa Ibrani.
(Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email