Pendeta dari satu gereja besar di New York, Amerika Serikat, mengundurkan diri sebagai penasihat Presiden Donald Trump untuk agama Kristen.
Pendeta A.R. Bernard menjadi tokoh agama pertama yang resmi mengundurkan diri dari keanggotaan dewan penasihat Trump di bidang agama.
"Jadi jelas bahwa ada konflik mendalam mengenai nilai-nilai antara diri saya sendiri dan pemerintahan," ujar pendeta Bernard melalui akun Twitter-nya, seperti dikutip dari CNN, Minggu, 20 Agustus 2017.
Menurut penjelasan Bernard dalam program CNN Tonight, keputusannya mundur dipicu sikap ragu-ragu Trump dalam merespons bentrok di Charlottesville, Virginia, dua pekan lalu.
"Saat Anda ragu-ragu seperti itu, berarti tidak ada nilai-nilai utama yang mengarahkan pikiran Anda, dalam membuat keputusan Anda. Sebaliknya, hal ini menunjukkan Anda terombang ambing di antara pendapat di sekitar Anda. Dan saya mengalami masalah dengan lemahnya kepemimpinan ini," kata Bernard.
Dengan sikap tak jelas Trump, membuat Bernard tak bisa berharap banyak darinya. Bernard kemudian menyerukan kepada rekan-rekannya sesama tokoh agama untuk berbicara lantang.
"Saya ingin melihat lebih banyak lagi tokoh-tokoh agama yang duduk di Dewan untuk membuat pernyataan yang kuat untuk merespons hal itu, dan itu bukan berarti mereka harus meninggalkannya. Namun mereka harus bicara dan mengatakan sesuatu yang substansial," kata Bernard.
Sebelum Bernard mundur sebagai penasihat keagamaan untuk Trump, sedikitnya 11 CEO mundur dari 2 badan penasihat Trump di bidang bisnis dan keuangan awal pekan ini. Dilanjutkan dengan pengunduran diri anggota Komisi Seni dan Kemanusiaan pada Jumat, 18 Agustus 2017.
(CNN/Tempo/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email