Dalam setiap pernikahan selalu ada kesulitan yang harus dilalui, meskipun begitu dalam setiap pernikahan harus mengedepankan kesederhanaan supaya para pasangan suami istri bisa dengan mudah memulai kehidupan yang diinginkan.
Shabestan News Agency melaporkan dari Zanjan, dalam sebuah khutbah Jum’atnya, Hujjatul Islam Sayyid Ridha Musawi mengatakan, pada tanggal 1 Dzulhijjah nanti merupakan peringatan hari pernikahan Imam Ali as dengan Sayyidah Makshumah sa, para pasangan muda harus meneladani kedua manusia agung ini.
Dalam setiap pernikahan selalu ada kesulitan yang harus dilalui, meskipun begitu dalam setiap pernikahan harus mengedepankan kesederhanaan supaya para pasangan suami istri bisa dengan mudah memulai kehidupan yang diinginkan.
Ia menambahkan, “Seharusnya para pasangan tidak boleh terlalu berharap dari satu sama lain dengan harapan-harapan yang melangit. Jika keduanya saling menerima apa adanya, hari-hari bakal terasa berjalan lebih menyenangkan.”
“Kehidupan Imam Ali as dan Fathimah Azzahra as dapat dijadikan teladan bagi para pasangan yang baru saja menikah. Mereka hidup dengan qanaah, merasa cukup dengan apa yang telah dikaruniai. Jika kita selalu merasa cukup, maka tidak ada alasan untuk mencari-cari apa yang tidak atau belum kita dapatkan. Dalam pernikahan pun juga demikian, qanaah adalah salah satu rahasia langgengnya pernikahan,” ujarnya.
Pakar ilmu sosial itu menyarankan agar para pemuda tidak mudah tergiur untuk menikah tanpa memiliki pemahaman yang cukup. “Para pemuda seharusnya tidak memutuskan dengan mudah untuk menikah sebelum benar-benar memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang pernikahan dan tanggung jawabnya,” demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email