Kepolisian Spanyol merilis identitas salah satu pelaku serangan teror yang menewaskan 14 orang. Pelaku yang tengah diburu ini disebut bernama Younes Abouyaaqoub, yang berkewarganegaraan Maroko dan berusia 22 tahun.
Namun sayangnya Kepolisian Spanyol tidak menjelaskan lebih lanjut apakah pelaku yang diburu ini merupakan pengemudi van maut yang kabur, atau tersangka lain. Diketahui bahwa pengemudi van yang menabrak orang secara brutal di Barcelona, juga masih buron hingga kini. Demikian seperti dilansir AFP, Sabtu (19/8/2017).
Sedikitnya 13 orang tewas dalam teror van di La Rambla, Barcelona, pada Kamis (17/8) waktu setempat. Satu orang lainnya tewas dalam teror serupa di kota pantai Cambrils, pada hari yang sama selang beberapa jam usai teror di Barcelona.
Lima pelaku yang mendalangi teror di Cambrils, ditembak mati polisi setempat usai beraksi. Kelimanya diyakini mengenakan sabuk peledak, yang belakangan terungkap sebagai bom palsu.
Tiga dari lima pelaku yang ditembak mati di Cambrils juga telah diidentifikasi polisi. Mereka adalah Moussa Oukabir (17), Said Aalla (18) dan Mohamed Hychami (24). Saudara laki-laki Moussa, yang bernama Driss, merupakan salah satu dari empat orang yang ditangkap polisi.
Kepolisian setempat meyakini setidaknya 12 orang terlibat rentetan teror ini. Dari jumlah itu, lima orang ditembak mati usai beraksi di Cambrils, kemudian empat orang ditangkap dan tiga orang sisanya masih diburu. Salah satu yang diburu adalah pengemudi van maut dalam teror di Barcelona.
Diyakini kepolisian bahwa para pelaku merencanakan serangan teror yang lebih besar dan lebih mematikan. Diduga sebuah bom truk, yang melibatkan gas butana, dipersiapkan dalam serangan itu. Namun kesalahan yang terjadi, yakni ledakan tak disengaja di sebuah rumah yang menjadi 'pabrik bom' di Alcanar, menggagalkan rencana itu.
"Mereka mempersiapkan satu atau beberapa serangan di Barcelona, dan sebuah ledakan di Alcanar menghentikan rencana ini, karena mereka tidak lagi memiliki material yang dibutuhkan untuk melakukan serangan dengan skala lebih besar," tutur Kepala Kepolisian Catalan, Josep Lluis Trapero.
"Karena (ledakan di Alcanar) itu, serangan di Barcelona dan satu serangan lain di Cambrils dilakukan dengan cara yang lebih tidak sempurna, dibandingkan rencana sebelumnya," imbuhnya.
(AFP/Detik-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email