Seorang ahli bedah muslim, Minggu (24/9) saat berjalan ke masjid di sekitar Manchester, menjadi target serangan para Islamofhob dengan pisau dan setelah sembuh relatif, ia memaafkan mereka.
Menurut laporan IQNA dilansir dari Tribune, DrNasser Kurdy, dokter bedah muslim setelah mendapatkan serangan, langsung dilarikan ke rumah sakit tempat kerjanya.
Serangan ini telah melukai 3 cm di belakang lehernya dan polisi langsung menindak kasus tersebut sebagai sebuah kriminal yang muncul dari kebencian agama dan ras. Polisi menangkap dua lelaki 32 dan 54 tahun sebagai tersangka serangan ini.
Namun DrNasser Kurdy mengatakan, Allah telah berbelas kasih kepada saya. Dapat melukai satu saraf, pembuluh darah, atau hernia dan Alhamdulillah hanya satu cidera.
DrNasser Kurdy mengatakan, saat saya hendak masuk masjid dan saya merasakan di leherku, saya kembali dan saya melihat seseorang berdiri dalam kondisi menyerang. Saya cepat masuk ke dalam masjid dan sang pelaku penyerangan pun kabur.
"Saya maafkan orang tersebut dan saya tidak memiliki kebencian terhadapnya. Saya tahu ia bukanlah wakil seluruh masyarakat. Bisa jadi termasuk salah satu manusia yang terpinggirkan oleh masyarakat, imbuhnya.
DrNasser Kurdy pada tahun 1977 pergi ke Inggris untuk belajar dalam jurusan kedokteran. Ia mengatakan, kejahatan yang muncul dari kebencian terhadap muslim semakin meningkat. Nuansa yang ada sangat mengkhawatirkan dan mengancam.
Ia menambahkan realita harus diterima, bahwa kejahatan yang muncul dari kebencian terhadap muslim sedang meningkat dan lebih jauh lagi sudah menyerang fisik.
DrNasser Kurdy melanjutkan, adapun yang harus diketahui masyarakat adalah banyak sekali umat muslim seperti saya. Kami bekerja keras. Saya seorang dokter dan kewajiban saya adalah menyembuhkan masyarakat. Para mitra menghormati saya dan menghormati pekerjaan saya. Namun ironisnya, masyarakat tidak melihat hal ini dan apa yang mereka lihat adalah minoritas yang membahayakan, yang telah dipaparkan oleh sejumlah media.
(Tribune/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email