Pesan Rahbar

Home » » Hamzah bin Usamah bin Ladin: Ujian di Syam, Ujian Bagi Islam

Hamzah bin Usamah bin Ladin: Ujian di Syam, Ujian Bagi Islam

Written By Unknown on Wednesday, 20 September 2017 | 21:51:00


Putra pemimpin pemimpin pertama Al-Qaeda, Hamzah bin Usamah bin Ladin, baru-baru ini merilis pernyataan terkait konflik di Suriah. Dalam video yang dirilis As-Sahab, divisi resmi media Al-Qaeda, Hamzah memberikan semangat kepada para pejuang Suriah dan menyatakan bahwa dirinya dan Al-Qaeda masih tetap membantu perjuangan mereka.

BErikut terjemahan lengkap pernyataan Hamzah, putra pemimpin Al-Qaeda pertama, Usamah bin Ladin yang kami ambil dari situs jihadology.net.

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, penolong orang-orang shalih. Dan saya bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Semoga Allah mencurahkan shalawat kepada beliau, keluarga beliau dan kepada seluruh sahabat beliau.

Wa ba’du:

Kepada umat Islam tercinta …

Dan kepada saudara-saudara kami yang mulia di Syam yang perkasa


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Kepada mereka yang bangkit melawan para tirani, lalu mendeklarasikannya secara lantang bahwa perlawanan tersebut hanya untuk Allah saja …

Sungguh kalian telah berjuang dan berkorban di jalan Allah; di jalan kewibawaan dan kemuliaan kalian yang berharga lagi mahal. Kalian telah mempertaruhkan perasaan, nyawa dan harta kalian.

Kondisi kalian adalah sebagaimana yang dikatakan oleh seorang (penyair):

Jika berbagai ujian menghampiri, maka hadapilah dengan hati yang penuh ikhlas lagi sabar

Masa-masa sedih pasti akan berlalu, sebagaimana berlalunya masa-masa gembira

Karena tidak mungkin kondisi (sedih/gembira) terus abadi dalam rentang masa yang singkat ini

Bahkan kalian membuat dunia terheran-heran akan kesabaran, perjuangan, dan jihad kalian yang kalian torehkan pada lembaran emas dalam sejarah umat Islam kontemporer. Kesabaran kalian menjadi panutan. Keteguhan kalian menjadi teladan. Dan keberanian kalian menjadi bahan pelajaran.

Semoga Allah membalas kalian atas setiap kebaikan kalian terhadap Islam dan umat Islam.

Wahai saudara-saudara kami di Syam, negeri jihad dan ribath! Kami akan tetap bersama kalian dan mendukung kalian. Kami senantiasa mendukung jihad kalian yang diberkahi untuk menjatuhkan para tirani, mengusir penjajah, dan menegakkan syariat Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kami akan tetap bersama kalian dan akan ikut bergembira saat kalian gembira. Hati kami ikut merasa senang saat kalian merasa senang. Wajah dan dahi kami ikut memancar dan bercahaya dengan kemenangan dan pembebasan oleh kalian.

Kami juga tetap bersama kalian saat duka. Kami akan merasa sedih atas musibah kalian. Hati kami bernanah karena sakit yang kalian alami. Dan mata kami akan meneteskan air mata melihat foto-foto (sedih) kalian. Kami senantiasa memohon kepada Allah agar Dia membantu kalian, menolong kalian, mendukung kalian, serta mengirimkan bantuan dari sisi-Nya buat kalian.

Bersabarlah, Allah akan menolong kalian. Dan teguhlah, Allah akan meneguhkan kalian, “Jika kamu menderita kesakitan, maka ketahuilah bahwa mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu rasakan, sedang kamu masih dapat mengharapkan dari Allah apa yang tidak dapat mereka harapkan. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana” [QS. An-Nisa: 104]. Selama kalian masih berpegang teguh pada al Quran dan Sunnah, masa saya katakan kepada kalian, “Bersabarlah. Bersabarlah. Dan bersabarlah. Karena janji yang diperuntukkan buat kalian adalah jannah—dengan izin Allah.”

Untuk itu, janganlah kalian lemah. Janganlah kalian bersedih. Janganlah kalian ridha dengan solusi yang setengah-setengah. Dan janganlah kalian berhenti melangkah sebelum sampai ke tempat tujuan. Karena itu semua merupakan perbuatan yang bisa menghancurkan pengorbanan kalian yang besar dan dapat mengaborsi revolusi unik kalian. Timbanglah setiap perkara dengan timbangan akhirat, maka musibah yang menimpa kalian akan terasa ringan.

Janganlah melalaikan sabar meski hanya sehasta saat bencana pada puncaknya

Sabarmu hari ini hanya terasa pahit, sementara besok (di akhirat) merupakan adzab

Betapa banyak suatu kaum yang sanantiasa bersabat sepanjang waktu, lalu mereka menemukan apa yang mereka sukai



Saudara-saudaraku para mujahid di Syam!

Wahai kalian yang telah membela agamanya, melindungi keluarganya, serta telah kehilangan saudara-saudara dan orang-orang yang dicintainya! Wahai kalian yang telah membebaskan para tawanan laki-laki dan perempuan! Wahai kalian yang telah melapangkan kesusahan-kesusahan saudaranya! Wahai kalian yang telah menempus blokade-blokade! Saya berwasiat kepada kalian dengan penuh cinta dan ikhlas, maka terimalah (wasiat berikut ini). Dan saya mengingatkan kalian dengan penuh cemas dan kasih, maka dengarlah (peringatan berikut ini).

Adapun wasiat, maka amalkanlah firman Allah ta’ala, “Dan berpegang teguhlah kalian pada tali (agama) Allah dan jangan bercerai-berai” [QS. Ali ‘Imran: 103]. Laksanakanlah seruan-seruan para ulama dan tokoh-tokoh jihad yang mengharapkan kebaikan buat kalian.

Saudara-saudaraku para mujahid yang tercinta! Wahai kalian baik laki-laki maupun perempuan yang berada dalam tenda-tenda dalam kondisi lemah! Sesungguhnya harapan seorang yang tinggal di tenda lebih menggugah perasaan disebabkan tanggung jawab yang kalian pikul.

Sungguh orang yang tinggal ditenda (hati mereka) berteriak, “Saya sangat lapar”, “Saya sangat kedinginan”, dan “Kehidupan saya sangat sulit”.

Namun ia akan berkata kepada kalian, “Apakah Anda mau mewujudkan harapan besarku untuk melengserkan tirani? Meringankan berbagai krisis yang kualami dengan menegakkan syariat Allah yang abadi? Dan meringankan bencana-bencana yang kualami dengan mempersembahkan buat keluargaku suatu kehidupan yang mulia lagi berwibawa kelak?”

Maka janganlah kalian sia-siakan harapan-harapan mereka, wahai saudara-saudaraku yang mulia.

Sementara peringatan dari orang yang mencintai dan mengasihi kalian ini, ketahuilah bahwa pertempuran yang kalian lakukan hari ini sangat penting nilainya, sangat besar pengaruhnya, dan musuh kalian merupakan orang yang sangat piawai membuat skenario. Siang-malam mereka merencanakan muslihat untuk mencerai-beraikan barisan kalian, memporak-porandakan kekuatan kalian, dan menanam berbagai fitnah dan perselisihan di antara kalian guna membasmi kalian sampai ke akar-akarnya, serta menyiapkannya untuk setiap orang di antara kalian secara terperinci. Ini menuntut kalian untuk senantiasa terjaga dan waspada. Menuntut seluruh kalian untuk bersandar pada Allah, berpegang teguh pada al Quran dan Sunnah, serta berpaling meski dari selembar pun tawaran-tawaran musuh. Demi Allah, itu semua adalah hanya makar-makar mereka saja.

Sungguh kita telah menyaksikan bagaimana seorang pembunuh sekaligus penjajah yang berlumuran darah anak-anak dan para wanita kita yang senantiasa menghunuskan pedangnya pada kalian sepanjang waktu. Lalu beberapa saat di siang hari ia tampil dengan mengenakan baju dokter yang memberi pertolongan dan simpati kepada orang sakit dan terluka.

Pada kesempatan lain, ia mengenakan pakaian orang baik yang menyerukan perdamaian. Namun perdamaian apa? Sementara ia lah yang telah membunuh ribuan orang dari kalian, perdamaian apa itu? Ia lah yang meluluhlantakkan rumah-rumah saat pemiliknya masih di dalamnya dan meratakan kota-kota beserta penduduknya, perdamaian apa itu? Ia lah yang mengokohkan singgasana tirani Bassar, menyelamatkannya dari kehancuran, serta melipat gandakan bantuan penjajah Rafidhah tatkala ia melihat arteleri-arteleri kalian bergerak menuju Damaskus agar kalian tidak bisa menguasainya.

Sesungguhnya tatanan dunia dan negara-negara Barat dan Timur akan terus memerangi kalian. Memerangi kalian karena kalian ingin mendirikan negara Islam yang ideal (rasyidah). Bisa jadi mereka akan berganti-ganti memainkan peran untuk menipu kalian. Oleh itu, jangan taati mereka karena mereka adalah para pembuat makar. Jangan taati mereka karena mereka adalah para durjana. Dan jangan taati mereka karena mereka adalah orang-orang kafir, durjana yang selalu menyelisihi perjanjian. Renungkanlah ayat-ayat mulia berikut ini.

“Wahai orang-orang beriman! Jika kamu menaati orang-orang yang kafir, niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu akan kembali menjadi orang yang rugi. Tetapi hanya Allah lah pelindungmu, dan Dia penolong terbaik. Akan kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggat (bagi) orang-orang zalim. Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mengabaikan perintah Rasul setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu, tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang mukmin” [QS. Ali ‘Imran: 149-152].

Ayat-ayat mulia di atas menjelaskan dengan jelas dan gamblang bahwa kendali pertempuran berada di tangan kalian. Yaitu dengan tidak menaati orang-orang kafir dan para sekutunya serta bersikap waspada terhadap mereka; dengan hanya menjadikan Allah saja—tiada sekutu bagi-Nya—sebagai satu-satunya penolong dan pembela kalian; dan dengan melindungi barisan kalian dari perselisihan, pertengkaran, dan kemaksiatan. Jika kalian melakukannya, niscaya Allah akan mencampakkan rasa takut ke dalam hati musuh kalian, dan akan merealisasikan janji-Nya berupa kemenangan kalian atas mereka.


Saudara-saudaraku para mujahid di Syam!

Kita harus merasa mulia dengan agama kita, merasa terhormat dengan jihad kita, dan merasa bangga dengan permusuhan Amerika dan Rusia kepada kita karena mereka lah Firaun abad ini. Setiap mereka yang berhadapan menghadapi mereka seharusnya bangga, sementara setiap orang yang tunduk dengan mereka seharusnya merasa malu. Kita sepantasnya merasa bangga dengan kemarahan dan kemurkaan Barat atas kita. Bangga dengan memasukkan kita sebagai daftar teroris. Ini bukanlah tuduhan, namun medali penghargaan. Dan bangga saat kita bisa membuat mereka murka kepada kita. Karena kita akan mendapat pahala atas itu semua—dengan izin Allah. Allah ta’ala berfirman, “Dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kair, dan tidak menimpakan suatu bencana kepada musuh, kecuali (semua) itu akan dituliskan bagi mereka sebagai suatu amal kebajikan. Sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orag-orang yang berbuat baik” [QS. At-Taubah: 120].


Wahai umat Islam!

Saudara-saudaraku seislam di Indonesia! Saudara-saudaraku seislam di Maghrib Islam! Saudara-saudaru seislam yang berada di antara keduanya.

Ini bukanlah sekedar ujian bagi Syam, namun ujian bagi Islam. Mereka (musuh) ingin agar tidak ada satu pun negara Islam yang tegak. Musuh Salibis dan sekutunya dari Rafidhah terus-menerus akan menjajah negeri-negeri Islam kita sedikit demi sedikit. Jika kalian menginginkan bukti, maka lihatlah Irak dan Yaman. Keduanya akan memberi kabar yang jujur buat kalian. Sementara di Syam, negeri ribath dan jihad sini, mereka terus berusaha menggenosida saudara-saudara kita. Sementara tujuan akhir mereka adalah untuk menaklukkan dua kota suci lagi mulia (Mekah dan Madinah).

Agar penduduk Syam mampu membendung permusuhan Salibis-Rafidhah internasional, setiap umat Islam harus saling bahu-membahu bersama penduduk Syam, mendukung mereka, membantu mereka, dan menguatkan mereka. Sungguh jasad umat Islam dan luka mereka di Syam telah amat dalam. Ia sangat membutuhkan pengobatan. Jika kita mampu mengobatinya maka kita akan mampu mengobati luka-luka yang lain. Namun jika kita membiarkannya maka luka itu akan semakin menyebar sehingga kita tidak mampu lagi mengobatinya.

Adalah suatu kewajiban untuk bangkit dan bergerak cepat, sungguh-sungguh, dan secara teratur untuk mendukung suadara-saudara (kita) di Syam yang diberkahi sebelum terlambat. Problematika Syam harus menjadi problematika umat seluruhnya. Kita menginginkan negeri Syam menang atas tirani. Kita menginginkan Syam ditegakkan syariat yang agung. Kita menginginkan penduduk Syam hidup mulia lagi berwibawa. Kita menginginkan akan keluar dari sana arteleri-arteliri mujahidin guna membebaskan Baitul Maqdis—dengan izin Allah. Dan kita tidak menginginkan Syam berubah menjadi Palestina berikutnya. Semoga Allah tidak mentakdirkannya.

Harapan dan kecemasan ini semua, para mujahidin sangat membutuhkan dukungan kalian, wahai umat Islam, agar mereka tetap teguh melanjutkan perjalanan (perjuangan).


Wahai umat Islam!

Realisasikanlah makna ‘satu jasad’, dan realisasikanlah makna ukhuwah islamiyyah.

Apakah kalian akan membiarkan saudara-saudara kalian kelaparan sementara kalian kenyang?

Apakah kalian akan membiarkan saudara-saudara kalian ketakutan sementara kalian merasa aman?

Sungguh bantuan kalian kepada mereka ibarat oksigen yang sangat mereka butuhkan. Dan berangkatnya kalian menemui mereka laksana makanan yang tanpanya mereka tidak bisa bertahan hidup. Untuk itu, janganlah kalian putus oksigen dan makanan dari mereka.

Keikutsertaan kalian dalam jihad Syam akan menjadikan kalian berbarakah. Segala sesuatu dalam jihad, di sana akan ada perubahan pada makna religi yang besar.

Pemuda muslim manapun, meski sebelumnya ia melampau batas atas dirinya, dengan hanya kedatangannya di Syam, maka ia telah menjadi seorang mujahid, muhajir, dan pahlawan, bahkan Allah bisa saja memilihnya sebagai seorang syahid.

Setiap kata (yang digunakan) untuk membela Syam bukanlah kata yang tidak bernilai apa pun, namun ia adalah kata kebenaran atau twett kebenaran yang pelakunya akan diberi ganjaran.

Setiap rupiah yang diinfakkan untuk Syam akan menjadi rupiah-reliji-mujahid, yang bisa membela yang melakukannya pada hari kiamat.

Setiap Muslim yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir seyogianya mendukung saudara-saudaranya di Syam dengan cara apa pun.

Wahai pemuda Islam! Jadikanlah slogan kalian ‘Islam hidup dengan mulia, atau mati’.

Ya Allah! Jadilah penolong dan penyelamat bagi saudara-saudara kami di Syam!

Dan Allah berkuasa atas urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

و آخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين


Sumber: http://jihadology.net/2017/09/14/new-video-message-from-al-qaidahs-%e1%b8%a5amzah-bin-usamah-bin-laden-the-cause-of-al-sham-is-the-cause-of-islam/

(Jihadology/Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: