Pesan Rahbar

Home » » Jihad Melawan Diri

Jihad Melawan Diri

Written By Unknown on Monday, 4 September 2017 | 12:36:00


Obat terbaik menyembuhkan penyakit moral yang dianjurkan para ahli hikmah adalah memusatkan perhatian kita pada masing-masing watak buruk yang kita dapati dalam diri dan bertekad bulat melawannya selama-lamanya. Bertindak tanpa kenal lelah untuk menepis semua keinginan dan tuntutan yang didesakkan oleh semua watak keji dan hina itu. Tentunya, dalam jihad al-nafs ini (jihad melawan diri sendiri), kita seharusnya meminta bantuan kepada Allah sedemikian sehingga setan beserta pasukannya kabur dari dalam diri kita.

Sebagai contoh, salah satu penyakit moral yang dapat menghancurkan manusia, menyebabkan kesempitan alam kubur dan membuat manusia tersiksa dunia-akhirat adalah perlakuan buruk atas keluarga, tetangga, kawan-kawan dan orang-orang dekat. Jika seorang mujahid (orang yang berjihad) telah bertekad untuk memperbaiki dan meninggikan derajatnya, manakala menghadapi kejadian pahit yang membakar api amarah dalam batinnya untuk bertindak kejam dan berkata kasar, ia mesti melawan dorongan itu dengan berlaku lemah-lembut dan mengingat akibat buruk dari tindakan seperti itu.

Jika seseorang bersikap seperti ini dengan terus-menerus, menurut para ahli hikmah, ia akan mendapati dirinya berubah dan kebiasan-kebiasaan baik akan menggantikan kebiasaan-kebiasaan buruk di alam batinnya. Namun, jika ia bersikap sesuai dengan kecondongan egonya, amatlah mungkin bahwa ia akan melahap dirinya di dunia ini.

Amarah, misalnya, bahkan bisa mendorongnya untuk membunuh seseorang. Mungkin juga dengan amarah ini, seseorang nekat melawan aturan Ilahi, sebagaimana sering kita lihat adanya sebagian orang yang karena marah berani meninggalkan imannya. Para ahli hikmah mengatakan bahwa kemungkinan selamat dari amukan badai laut dalam kapal yang tiak memiliki nakhoda jauh lebih besar daripada kemungkinan selamatnya seoran yang terperangkap oleh amarahnya.

Contoh lain, bila kita termasuk orang yang suka berdebat kuris dalam forum diskusi ilmiah, sekali-kali kita bertindak yang berlawanan dengan keinginan diri kita untuk terus berdebat. Jika kita melihat pihak lain berkata benar, kita akui kesalahan kita dan benarkan pendapat pihak lain. Dalam banyak kasus, dengan cara seperti di atas, kebiasaan hina akan segara hilang dari diri kita.

Walhasil, manusia harus memusatkan perhatiannya pada masing-masing sifat burukya dan melawannya habis-habisan agar dapat lenyap dari kerajaan ruhnya. Sekali sifat yang sebenarnya asing bagi jiwa manusia itu terusir, penghuninya yang sah akan siap untuk selamanya tanpa susah-susah.

Dalam sejarah, ketika Rasul Saw melihat pasukan yang kembali dari sebuah peperangan, beliau bersabda, “Selamat datang, wahai orang-orang yang telah melaksanakan jihad kecil dan masih tersa bagi mereka jiad akbat.” Ketika orang-orang bertanya tentang makna jihad akbar it, Rasul Saw menjawab, “Jihad al-nafs”

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: