Keyakinan para pengikut agama-agama Ibrahimi (Yahudi, Kristen, dan Islam) tentang kemunculan Nabi Isa as di akhir zaman kelak adalah sebuah alasan tepat untuk membangun sebuah persatuan dan kebersamaan langkah antara para pengikut agama-agama ini.
Hujjatul Islam Husain Ilahinejad salah seorang ahli mahdawiah di Pusat Penelitian Mahdawiah dalam sebuah catatan mengupas tema tersebut berikut ini.
Dalam konsep Mahdiisme, baik dalam keyakinan Islam, Kristen, maupun Yahudi, Nabi Isa as memiliki peran yang sangat signifikan. Semua agama ini menegaskan bahwa ia akan datang kembali di akhir zaman kelak. Yakni, ketika dunia sudah mendekati kiamat di penghujung sejarah umat manusia ini, Nabi Isa akan turun dari langit dan memainkan peran dalam mewujudkan kebahagiaan manusia. Tetapi hanya ada satu perbedaan kecil berkenaan dengan posisi Nabi Isa dalam proyek besar ini di kalangan ahli kitab dan muslimin. Ahli kitab meyakini bahwa ia adalah sang juru penyelamat dunia. Tetapi, muslimin berkeyakinan bahwa ia adalah penolong Imam Mahdi as.
Perbedaan juga bisa kita lihat di kalangan ahli kitab sendiri. Kaum Yahudi menanti Isa Nashiri yang akan turun dari langit untuk pertama kali guna mengantarkan Bani Isra’il ke mahligai kebahagiaan. Tetapi umat Kristen sedang menanti al-Masih sebagai “hakim dunia” yang akan datang kepada umat manusia untuk kedua kali dan mengantarkan mereka ke rumah kebahagiaan. (Ibrani 9:28)
Dalam kesempatan ini, sebaiknya kita menelaah teks-teks kitab agama-agama Ibrahimi seputar Nabi Isa as ini:
a. Nabi Isa dalam referensi Islam
Dalam sumber-sumber ajaran Islam, baik ayat maupun hadis, banyak sekali ayat dan hadis yang menegaskan bahwa Nabi Isa as akan turun kembali.
“Dan lantaran ucapan mereka, “Sesungguhnya Kami telah membunuh al-Masih, Isa putra Maryam, rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Tidak ada seorang pun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari Kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. Al-Nisa’ 4:157-159)
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar menjadi tanda diketahuinya hari kiamat; (karena ketika ia turun dari langit berarti kiamat sudah dekat). Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Al-Zukhruf 43:61)
Kedua ayat di atas menekankan bahwa Nabi Isa akan turun kembali ke dunia pada saat kemunculan Imam Mahdi as. Salah satu ayat malah mengisyaratkan keimanan seluruh ahli kitab kepada Nabi Isa sebelum ia meninggal dunia.
Dalam sebuah kitab tafsir disebutkan, “Seluruh ahli kitab akan beriman kepada al-Masih sebelum ia meninggal dunia. Kaum Yahudi akan menerimanya sebagai nabi dan kaum Kristen akan membuang keyakinan bahwa ia adalah Tuhan. Ini terjadi, sesuai penegasan hadis-hadis Islam, ketika ia turun dari langit pada masa kemunculan Imam Mahdi as. Ia akan mengerjakan salat dengan bermakmum kepada Imam Mahdi. Kaum Yahudi dan Kristen menyaksikan semua itu, dan akhirnya beriman kepadanya dan kepada Imam Mahdi.” (Ayatullah Makarim, Tafsir Nemuneh, jld. 4, hlm. 204)
Imam Muhammad Baqir as berkata, “Sesungguhnya Isa sebelum kiamat tiba akan turun ke dunia. Maka tak seorang pengikut agama, baik Yahudi maupun selainnya, kecuali beriman kepadanya sebelum ia meninggal dunia. Ia akan mengerjakan salat di belakang Mahdi.” (Muhammad Baqir Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 53, hlm. 50)
Setelah Imam Mahdi as muncul, beliau akan menggerakkan laskar dari Makkah menuju Iraq dan dari Iraq menuju Palestina. Setelah seluruh laskar sampai di Palestina dan salat Shubuh tiba, Nabi Isa akan turun dari langit. (Shahih Muslim, jld. 1, hlm. 107; al-Shawa’iq al-Muhriqah, hlm. 162)
b. Imam Mahdi dalam referensi ahli kitab
Keyakinan tentang juru penyelamat di kalangan ahli kitab bisa termaknai dengan kemunculan Nabi Isa as. Kita bisa melihat hal ini dalam teks-teks Kitab Suci berikut ini:
“Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.” (Matius 24:44-46)
“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.”
“Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” (Daniel 7:13-14)
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email