Politisi Ruhut Sitompul turut mengomentari soal penangkapan Asma Dewi, wanita diduga mengunggah konten ujaran kebencian dan penghinaan agama dan ras tertentu di akun media sosialnya.
Ruhut menyinggung soal beredarnya foto Asma Dewi dengan sejumlah politisi, seperti Ketua Umum Prabowo Subianto, Waketum Fadli Zon, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan – Sandiaga Uno, Ahmad Dhani, Buni Yani, dan beberapa tokoh lainnya.
“Sekarang sudah mulai terkuak, kita sudah lihat banyak di medsos gambar-gambar bagaimana mereka hubungannya dengan beberapa tokoh, termasuk gubernur dan wagub terpilih,” ujar Ruhut kepada Netralnews.com, Selasa (12/9/2017).
“Kan kita lihat ada foto dia bersama Anies bersama Sandiaga Uno dan beberapa tokoh lainnya,” sambung juru bicara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok – Djarot Saiful Hidayat di Pilkada DKI 2017 itu.
Dari foto-foto itu, Ruhut juga mengaitkan dugaan keterlibatan Asma Dewi di Tamasya Al-Maidah dan Sindikat Saracen, dalam hubungannya dengan Pilkada DKI.
“Sudah terang benderang ada keterkaitannya (Tamasya Al-Maidah, Saracen, dan Pilkada DKI), ada keterkaitannya, karena bicara Saracen tidak bisa terlepas dari SARA, fitnah, dan teror melalui pemberitaan-pemberitaannya,” tandas mantan petinggi Partai Demokrat itu.
Sebelumnya diberitakan, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri pada Jumat (8/9/2017), menangkap seorang wanita bernama Asma Dewi, karena diduga mengunggah konten ujaran kebencian dan penghinaan agama dan ras tertentu di akun media sosialnya.
Asma Dewi disebut-sebut sebagai salah satu koordinator Tamasya Al-Maidah, sebuah gerakan yang muncul di Pilkada DKI April 2017 lalu, yang dibentuk oleh pihak-pihak yang kontra Ahok-Djarot.
Tujuan dari Tamasyah Al-Maidah menurut para penggagasnya kala itu, adalah mengajak seluruh masyarakat dari daerah datang ke Jakarta untuk ikut mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), agar pilkada DKI berjalan aman, tertib, dan jauh dari kecurangan.
Selain itu, Asma Dewi juga disebut mentransfer uang sebesar Rp 75 juta ke pengurus inti kelompok Saracen, sindikat yang diduga menyebar isu SARA dan berita hoax lewat media sosial untuk kepentingan politik.
(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email