Jika manusia memiliki gaya hidup Qur’ani maka semua hamba-hamba akan menjadi hamba-hamba yang pengasih, dan ketika itu kedengkian dan dendam dalam hatinya akan sirna.
Shabestan News Agency, Hujjatul Islam Mahmud Bahrozeh dalam sebuah kajiannya saat memperingati hari syahadahnya Imam Baqir as beberapa hari yang lalu menjelaskan bahwa keagungan ilmu dan amalan yang dilakukan Imam Baqir as merupakan sifat khusus Imam as.
Dalam sebuah riwayatnya, Imam Baqir as berkata “jangan sampai kalian menjadi orang yang memiliki dua lidah, karena orang tersebut ialah seburuk-buruknya manusia.” Oleh karena itu orang-orang yang ketika di hadapan saudaranya ia memujinya namun ketika berada di belakangnya ia memakanya, yakni hal ini adalah ungkapan untuk orang yang menggunjing orang lain sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an, bahkan ia mencari-cari kesalahan saudaranya.
Ia menambahkan, jika manusia memiliki gaya hidup Qur’ani maka semua hamba-hamba akan menjadi hamba-hamba yang pengasih, dan ketika itu kedengkian dan dendam dalam hatinya akan sirna.
Lebih lanjut Hujjatul Islam Bahrozeh menuturkan, Imam Baqir as pada masa kehidupannya berhadapan dengan berbagai aliran dan firqah, di antaranya kaum ghulat dan orang-orang berfikiran buntu, Imam as juga memerangi pemikiran mereka agar supaya agama Islam tetap terjaga kemurniannya.
Imam Baqir as telah mencapai puncak penghambaan kepada Allah swt, sebagaimana hal ini tersirat dalam munajat-munajat Imam Baqir as, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email