Ilustrasi
Oleh: Luthfi-Bakhtiyar
Kisruh beranak pinak laiknya deret ukur, sedang kepolisian bergerak lamban bagai deret hitung, padahal biangnya itu-itu juga.
Gagal nyaleg, Anang Imanudin banting stir menantang Aseng-Asing melalui Gerakan Pribumi Berdaulat Magelang Raya (GPMBR),”Gerakan Belanja di Toko Pribumi, Lawan Penjajahan Aseng dan Asing.”
Tidak puas melawan Aseng-Asing, berbendera Font Aliansi-Umat Islam Bersatu (FA-UIB) Anang melabrak patung Dewa Perang Kongco Kwan Sing Tee Koen di Tuban, hingga rencananya akan mengepung Borobudur katanya demi solidaritas Rohingya.
“Kami ingin menunjukkan pada dunia, Islam di Indonesia terbesar di dunia sangat toleran terhadap agama manapun. Kita akan menunjukkan aksi damai terbesar, seperti yang terjadi di Jakarta tahun lalu dalam Aksi Bela Islam 212,” ucap Anang, koordinator aksi (Okezone, 4 September)
Anang mungkin kurang info bahwa Bibieb, Imam 212 kabur dengan mencetak rekor umroh terlama.
Wajar bila masyarakat ogah memilih Anang yang dicitrakan sebagai, muda-cerdas-santun. Masyarakat sudah tahu kaleng biskuit Khong Guan isi rengginang, apalagi deketan ama Mak Marissa…..HTI-FPInya kelihatan pula. Serem Gan….
(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email