Gilles de Kerchove, the EU’s counter-terror coordinator.
Pejabat tinggi kontra-teror Uni Eropa telah memperingatkan bahwa Inggris adalah rumah bagi 25.000 teroris Takfiri yang dapat menimbulkan ancaman teroris terhadap negara tersebut dan juga negara-negara Uni Eropa lainnya.
Gilles de Kerchove, koordinator kontra-teror UE, mengatakan kepada surat kabar Spanyol El Mundo pada hari Kamis (31/8) bahwa dia memperkirakan lebih banyak serangan teroris menyusul insiden mobil yang mematikan di Barcelona dan Cambrils, kota-kota Spanyol.
"Kami akan mengalami lebih banyak serangan," katanya.
"Mayoritas, kecuali Brussels dan Paris, tidak diarahkan dari Raqqah tapi diilhami, dan kemudian ISIS (Daesh) mengaku bertanggung jawab," katanya, merujuk pada kota Suriah yang dianggap sebagai ibukota de facto kelompok teroris Daesh.
"Propaganda kelompok tersebut tidak lagi banyak menyebut orang untuk melakukan perjalanan ke 'khilafah', tapi juga melancarkan serangan di tempat asal atau tempat tinggal mereka, bahkan dalam skala kecil dengan senjata buatan sendiri," lanjutnya.
Pejabat Inggris telah memperingatkan bahwa ancaman dari ekstremis yang tumbuh di negeri yang melarang bergabung dengan teroris Daesh yang beroperasi di Suriah dan Irak meningkat.
De Kerchove mengatakan bahwa Inggris memiliki jumlah ekstrimis paling terkenal di Eropa, dan dari sekitar 25.000 ekstremis sekitar 3.000 ini dianggap sebagai ancaman langsung oleh MI5 - badan intelijen dan keamanan domestik Inggris.
Inggris yang baru saja menjadi target beberapa serangan teroris yang diklaim oleh Daesh. Negara tersebut meningkatkan tingkat ancaman teror menjadi kritis setelah terjadinya pemboman yang menewaskan setidaknya 22 orang, termasuk tujuh anak, di Arena Manchester pada akhir sebuah konser di bulan Mei.
Kemudian pada bulan Juni, dua serangan merenggut nyawa setidaknya sepuluh orang di London pusat. Tiga orang menabrak sebuah van ke orang-orang di London Bridge sebelum meluncurkan serangan pisau ke orang lain di Pasar Borough. Kedua serangan itu kemudian diklaim oleh Daesh.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email