Ratusan orang peserta diskusi dan pagelaran seni #DaruratDemokrasi tertahan di dalam kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (17/9/2017) jelang tengah malam.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, peserta diskusi terdiri dari mahasiswa, aktivis, akademisi dan beberapa orang lanjut usia.
Mereka tertahan dan tidak bisa pulang, lantaran puluhan massa yang mengklaim dari kelompok anti-komunis menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor YLBHI sejak pukul 21.30 WIB.
"Masih ada sekitar 100 orang di dalam gedung. Tadi sore mereka yang datang ke YLBHI untuk menonton pagelaran seni dan diskusi," ujar Direktur YLBHI Asfinawati saat dihubungi
Tanpa membawa spanduk atau atribut, peserta demonstrasi berorasi meminta pihak YLBHI menghentikan acara diskusi.
Selain itu mereka juga memaksa masuk ke dalam gedung YLBHI. Mereka menganggap diskusi tersebut membicarakan soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
"Ganyang PKI! Ganyang PKI," teriak peserta demonstrasi.
Sementara itu, Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur menuturkan bahwa pihaknya memang menyelenggarakan acara diskusi dan pagelaran seni sejak sore tadi.
Namun, diskusi dan pagelaran seni itu membahas soal darurat demokrasi. Dia pun membantah bahwa diskusi dan pagelaran seni itu mengangkat soal PKI.
Diskusi tersebut, kata Isnur, juga mengundang seniman, budayawan dan akdemisi.
"Hari ini ada penampilan seni dari seniman dan budayawan. Mengangkat isu darurat demokrasi," kata Isnur.
"Acara kami tidak ada berkaitan sama sekali dengan PKI," ujar Isnur.
Aktivis LBH lainnya, Citra Referandum menyatakan ada yang sengaja membuat kabar bohong mengenai acara yang digelar LBH.
"Mereka itu membuat berita bohong menuduh ini pertemuan PKI atau komunis," kata Citra.
Hingga pukul 23.00 WIB, massa masih mengepung kantor YLBHI.
Sementara, puluhan aparat kepolisian dari sudah berjaga di sekeliling kantor YLBHI. Mereka membawa tongkat, perisai dan helm pengaman.
Ada juga personel membawa pelontar gas air mata. Akibat aksi tersebut, lalu lintas di ruas Jalan Diponegoro macet total.
5 Polisi Terluka Akibat Bentrok di Depan LBH Jakarta
Massa yang melakukan aksi di Kantor LBH Jakarta, Jalan Pangeran Diponegoro Jakarta Pusat terlibat bentrok dengan polisi. Sejumlah polisi pun terluka akibat terkena lemparan batu.
"Ada beberapa, kalau tidak salah ada 5 anak buah saya yang kepalanya luka. Sekarang sudah dirawat sementara di beberapa rumah sakit," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz di Jalan Pangeran Diponegoro, Senin (18/9/2017).
Pantauan di lokasi, Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017), sekitar pukul 01.25 WIB sebagian massa terus memaksa untuk masuk ke kantor LBH. Aksi mereka ditahan petugas polisi yang berjaga. Namun, massa yang tak terima mulai melempari petugas dengan botol plastik air mineral.
Polisi pun bergerak maju untuk mendorong massa mendekati Gedung LBH Jakarta. Aksi massa makin rusuh dan mulai melempari petugas dengan batu.
Untuk meredakan massa, polisi kemudian menembakkan water canon dan gas air mata. Sebagian massa mulai bergerak mundur. Namun masih ada yang bertahan.
"Alhamdulillah tadi sekitar pukul 02.00 WIB, seluruh masa yang tadinya berusaha masuk, memaksakan kehendak ke dalam kantor YLBHI, bisa kita kendalikan dan suasana Jakarta Alhamdulillah dapat terkendali, aman," lanjutnya.
Saksikan bagaimana ancaman kekerasan diteriakkan massa yg mengepung @LBH_Jakarta, dimana rasa aman yg dijamin oleh Negara? #DaruratDemokrasi pic.twitter.com/26mQTWQFCl — YouthProactive! (@YouthProactive) 17 September 2017
(Detik-News/Info-Teratas/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email