Pesan Rahbar

Home » » Wapres JK: Terorisme Muncul di Negara Gagal

Wapres JK: Terorisme Muncul di Negara Gagal

Written By Unknown on Thursday, 28 September 2017 | 17:47:00


Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla (JK) mengatakan bahwa terorisme tumbuh di negara-negara gagal karena mereka merasa tidak punya harapan dan banyaknya pengangguran.

“Terorisme dan radikalisme datang dari negara-negara gagal, karena mereka merasa tidak ada harapan. Begitu mudah dijanjikan masuk surga, mereka dengan senang hati melakukannya,” katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Columbia, New York, Amerika Serikat (AS).

Wapres menjelaskan negara-negara gagal tersebut antara lain terjadi karena serbuan Amerika Serikat (AS), seperti yang terjadi di Irak, Suriah, Lebanon dan Afganistan.

Munculnya ISIS, menurut Wapres, juga berasal dari negara-negara gagal tersebut.

Wapres juga menjelaskan saat ini di Indonesia telah dilakukan program de-radikalisasi terhadap lebih dadi 10.000 mantan teroris yang dipenjara di 72 penjara di seluruh Indonesia.

“Tidak ada negara yang seperti Indonesia, dengan jumlah penduduk nomor empat di dunia dengan berbagai etnis, suku dan budaya serta tersebar dalam berbagai pulau, tetapi saling menghormati,” tegas Wapres M Jusuf Kalla.

“Kami memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika, meski berbeda-beda, tapi tetap satu,” lanjutnya.

Wapres menjelaskan perbedaan agama tidak menjadi masalah, dan jika mendengar ada beberapa konflik di Indonesia, maka persoalannya bukan karena agama, tetapi karena kesenjangan, bahkan soal demokrasi atau politik.

Sebagai contoh, menurut Wapres JK, kasus di Poso dan Ambon terjadi konflik justru karena demokrasi. Sebelumnya, pemimpin di wilayah tersebut ada harmoni antar-umat beragama jika kepala daerahnya muslim, maka wakilnya non-muslim, dan sebaliknya.

“Namun, tiba-tiba setelah demokrasi, maka pemenang mengambil semua. Pasangan kepala daerah bisa tidak menghiraukan harmoni tersebut, yang mayoritas mengambil semuanya,” kata Wapres.

Terkait radikalisme dan terorisme, Wapres JK menegaskan bahwa hal itu terjadi di negara-negara gagal.

“Terorisme dan radikalisme datang dari negara-negara gagal, karena mereka merasa tidak ada harapan. Begitu mudah dijanjikan masuk surga, mereka dengan senang hati melakukannya,” kata Wapres.

Oleh karena itu, Wapres Jusuf Kalla menambahkan bahwa saat ini di Indonesia telah dilakukan program deradilalisasi terhadap lebih dari 10.00 mantan teroris di 72 penjara di seluruh Indonesia.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita:

  • PSK Puncak Keliling Naik Ojek Berburu Turis Arab
  • Ulama Iran: Albert Einstein Seorang Muslim Syiah
  • Hujjatul Islam Nurullah Wali Nejad: Keberadaan Pusat Budaya Masjid Penting
  • Donald Trump: Pertanggungjawaban Program 100 Hari Kerja Adalah Konyol!
  • Sampai Tahap Mana JCPOA Dijalankan? Berikut Ulasannya
  • Heboh Paradise Papers Ungkap Saham Tommy Soeharto di Lamborghini dan Bantahan Fadli Zon Soal Perusahaan Prabowo Ini
  • Memadu Perempuan. Perempuan atau Istri Selalu Ditempatkan Hanya Pada Wilayah Domestik: Dapur, Sumur, Kasur, Ia Hanya Objek Dan Mesti Siap Dimadu
  • MUI Pamekasan: Gafatar Tidak Ajarkan Paham Dan Ajaran Yang Sesat
Index »

KULINER

Index »

LIFESTYLE

Index »

KELUARGA

Index »

AL QURAN

Index »

SENI

Index »

SAINS - FILSAFAT DAN TEKNOLOGI

Index »

SEPUTAR AGAMA

Index »

OPINI

Index »

OPINI

Index »

MAKAM SUCI

Index »

PANDUAN BLOG

Index »

SENI