Suasana Balai Kota Jakarta saat masih dipimpin Basuki Tjahaja Purnama dengan ketika sudah dipimpin Anies Baswedan sungguh jauh berbeda.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id di hari kedua mulai bekerjanya Anies sebagai Gubenur DKI Jakarta, nyaris tak ada warga ibukota yang datang melaporkan masalah yang dialami di masyarakat.
Tercatat, sejak hari pertama hingga hari ini, Rabu, 18 Oktober 2017, baru ada lima warga Jakarta yang datang ke pos pengaduan masyarakat yang dibuka di balai kota.
Padahal posko pengaduan sudah dibuka seperti biasa, yakni mulai pukul 07.30 WIB hingga 09.00 WIB. "Untuk hari ini baru lima (warga)," kata Sumarna, salah satu staf pengaman dalam balai kota.
Menurut Sumarna, kebanyakan warga yang datang bertanya soal Kartu Jakarta Pintar, Rumah Susun atau perizinan lainnya. "Nanti mereka tetap akan dilayani. Kan di sini ada dari Dinas Perumahan, Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja dan PTSP," ujarnya.
Sementara itu, seorang warga bernama Tiurida Pangaribuan (55 tahun), mengaku kecewa tak dilayani laporannya di balai kota. Dia ingin mengadukan tentang lamanya proses menempati Rumah Susun Tipar. Padahal ia mengajukannya sejak bulan Mei.
"Itu kita ajuin dari bulan Mei. Terus kita ke kantor Dinas Perumahan. Sudah ada berkas, sudah ada tanda terima, tapi disuruh sabar dan tunggu melulu," ujarnya.
Tiurida mengatakan, sebenarnya dia sangat berharap bisa mengadu langsung ke Gubernur DKI seperti yang terjadi pada zaman Ahok. Sayangnya, meski sejak pagi menunggu, Anies tak kunjung muncul di hadapannya. "Dari pagi kita tunggu biar kita langsung curhat. Zaman Pak Ahok kayaknya seharian ada pengaduan. Pengaduan terbuka (bisa diterima jam berapa saja). Kalau ini cuma sampai jam 9," ujarnya.
(Viva-News/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email