Para pejabat pemerintahan Iran terus menyampaikan pernyataan menyerang AS. Yang terbaru, juru bicara parlemen Iran, Ali Larijani menyebut Presiden AS Barack Obama sebagai "penjahat internasional." Imam Khomeini qs pernah memberikan julukan "setan besar" kepada Amerika Serikat sebelum terungkap skandal terbesar impor senjata Iran dari Amerika Serikat via Israel, sebuah skandal yang dikenal dengan nama "Iran Gate" atau "Iran Contra."
Isu tersebut terjadi pada masa pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Reagan menandatangani kesepakatan dengan Iran untuk menyuplai senjata karena Iran membutuhkan senjata dalam perang melawan Irak dan ditukarkan dengan sejumlah warga negara Amerika yang ditahan di Libanon.
Ali Larijani mengecam Obama karena komentar-komentarnya mengenai Iran, dan ia memperingatkan bahwa Teheran harus waspada dalam konfrontasi dengan Washington, demikian menurut laporan kantor berita Fars, Minggu.
"Hari ini, AS berdiri menentang bangsa Iran, Obama harus tahu bahwa kami tidak menginginkan pesan-pesannya, kami justru ingin bisa mempercayai kata-katanya," kata Larijani dalam pidato di Provinsi Fars, selatan Iran, Sabtu.
Larijani mengatakan, menurut laporan yang sama, bahwa Washington melakukan pendekatan yang munafik terhadap isu nuklir di Iran, khususnya yang berhubungan dengan pasokan bahan bakar nuklir untuk reaktor penelitian Teheran.
"Mereka (AS dan negara-negara Barat sekutnya) mengirimkan dua negara (Turki dan Brazil) untuk berdialog dengan Iran mengenai masalah nuklir, tapi mereka tiba-tiba mengubah pendekatan mereka. Hal itu menunjukkan bahwa mereka hanya ingin menipu," kata Larijani.
Juru bicara parlemen tersebut mengatakan bahwa tindakan-tindakan tersebut mengirimkan sinyal bahwa dalam berhadapan dengan AS, diperlukan sikap berhati-hati.
Komentar Larijani disampaikan setelah pesan yang dikirimkan Obama untuk Iran. Pesan Obama tersebut berisi ketertarikan Washington untuk merangkul rakyat Iran demi menggulingkan pemerintah.
"Berani-beraninya Obama mengatakan ingin membantu bangsa Iran. Dia harus tahu bahwa dia itu penjahat internasional," demikian kata Larijani seperti dikutip kantor berita ISNA saat ia mengunjungi Kota Shiraz.
"Amerika memperlihatkan tindakan yang layak diganjar dengan medali kejahatan internasional," katanya.
Pernyataan Larijani tersebut disampaikan sehari setelah pemimpin Amerika itu mengatakan kepada kantor berita BBC berbahasa Persia bahwa pintu diplomasi dengan Teheran masih terbuka terkait perselisihan nuklir dengan komunitas internasional.
"Yang menjadi pilihan kami adalah menyelesaikan permasalahan ini melalui jalur diplomatik. Saya rasa iu yang diinginkan Iran. Saya rasa itu juga yang diinginkan oleh komunitas internasional," kata Obama.
"Menurut saya hal itu tetap mungkin, tapi membutuhkan perubahan pola pikir di dalam pemerintahan Iran," kata Obama.
Hubungan antara Teheran dan Washington menjadi semakin buruk sejak masa kepresidenan Mahmoud Ahmadinjead pada 2005 silan, ditambah dengan upaya kerasnya untuk mendapatkan program nuklir Iran.
Saat menghadiri sesi Majelis Umum PBB di New York pekan lalu, Ahmadinejad mengatakan, Teheran terbuka untuk melakukan pembicaraan nuklir yang baru, dengan catatan bahwa AS dan negara-negara Barat menghormati Iran.
Pekan lalu, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad membantah bahwa negaranya telah melanggar aturan internasional mengenai senjata nuklir, ia memperingatkan bahwa jika ada yang mengatakan akan menyerang fasilitas nuklir negaranya, maka hal itu akan memantik perang "tanpa batas".
Menurut pemberitaan The Telegraph, saat ditanya mengenai bagaimana reaksi Iran terhadap serangan dalam bentuk apa pun yang dilakukan Israel terhadap fasilitas nuklir Iran dengan dukungan AS, Ahmadinejad mengatakan, "Amerika Serikat tidak pernah memasuki perang sesungguhnya, tidak di Vietnam, tidak pula di Afghanistan, bahkan tidak juga Perang Dunia II."
"Perang tidak hanya mengebom tempat tertentu. Saat perang sudah dimulai, maka tidak akan ada batasannya. Anda kira akan ada yang menyerang Iran? Saya rasa tidak. Rezim Zionis adalah titik yang amat kecil di peta, begitu kecilnya hingga tidak masuk dalam hitungan," kata Ahmadinejad.
(The-Telegraph/BBC/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email